TUGAS
MATA KULIAH BIOKIMIA TANAMAN
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN
Disusun Oleh :
Faisal Ari Kusdinia (NPM.
4122.1.15.11.0007)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Bojong
seungit Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362 Jawa
Barat, Telp. 022-7911214, 7912585 ; Fax. 0227912585
2016
PRAKTIKUM I
TES VITAMIN C (CARA TITRASI
LARUTAN)
1.1 TUJUAN
PRAKTIKUM
Menghitung
kandungan vitamin C pada slurry buah (Jambu, Cabe, Tomat, Jeruk )
1.2 TINJAUAN
PUSTAKA
1.2.1
Pengertian Vitamin
Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin
yang artinya senyawa yang mengandung gugus N.Dari berbagai hasil
penelitian,tidak semua vitamin mengandung gugus N.Jadi,kata vitamin sudah tidak
sesuai lagi dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap
saja dipakai.
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi
biologis yang lain bagi makhluk hidup.Vitamin tidak disintesis dalam
tubuh,kecuali Vitamin K.Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada yang
mengandung Vitamin.Jika tubuh tidak kekurangan vitamin akan mengakibatkan penyakit
defiensi atau avitamiosis.
1.2.2
Jenis Vitamin
1.
Vitamin
yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.
a.
Vitamin
B1 (aneurin atau tiamin) = antineuritik
Vitamin
B1 sering disebut antiberi-beri.dalam keadaan normal,setiap hari
tubuh memerlukan 1-2mg Vitamin B1. Fungsi Vitamin B1
yaitu:
· Sebagai koenzim dari enzim yang
diperlukan dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.
· Untuk mempengaruhi keseimbangan air
di dalam tubuh
· Untuk mempengaruhi penyerapan zat
lemak oleh jonjot usus
· Memelihara nafsu makan yang sehat
dan pencernaan fungsinya.
Bila kekurangan Vitamin B1
akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
· Terjadinya ganguan pada metabolisme karbohidrat,yaitu saat terjadi penguraian
glikogen(glikolisis) hanya
berlangsung sampai asam piruvat;penimbunan asam piruvat di dalam sel
akan menjadi toksin atau racun bagi sel.
· Melemahnya kontraksi otot jantung
dan sistem saraf pusat
· Nafsu makan menurun atau hilang
· Gangguan transpor cairan.
Bahan
makan yang mengandung vitamin B1 adalah hati, jantung, ginjal, otak,
susu, kuning telur, kulit ari beras, gandum, wortel biji buah polong dan ragi.
b.
Vitamin
B2(riboflavin atau laktoflavin)
Fungsi Vitamin B2 adalah :
·
Untuk
memnidahkan rangsangan sinar ke saraf mata.
·
Sebagai
enzim pada proses oksidasi di dalam sel
·
Memelihara
nafsu makan dan fungsi saraf
·
Menghasilkan
energi dalam sel
Bila
terjadi kekurangan Vitamin ini akan mengakibatkan:
·
Penglihatan
jadi kabur karena kornea mata jadi berpembuluh darah
·
Lensa
mata menjadi keruh atau katarak
·
Terganggunya
proses pertumbuhan.
c. Niasin (asam nikotinat atau
antipelagra)
Fungsi asam nikotin adalah untuk :
·
Pertumbuhan
dan perbanyakan sel
·
Mencegah
penyakit pellagra
·
Memelihara
pencernaan
·
Berperan
penting sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel.
Bila terjadi avitamiosis niasin,maka akan
mengakibatkan penyakit pelagra.Penyakit pelagra disertai dengan gejala 3-D
sebagai berikut :
·
Dermatitis yaitu kulit memerah,mengelupas,dan pecah pecah, anemia, serta
eksem yang simetris kiri dan kanan tubuh.
·
Diare,yaitu buang air besar terus menerus danterjadi pendarahan
pada usus dan gusi.
·
Dimensia,terjadi kekacauan mental,pelupa,letih dan suka melamun.
d.
Vitamin B6 (adermin atau piridoksin)
Vitamin ini banyak terdapat di hati, ikan, daging dan
sayuran. Vitamin ini merupakan bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase tertentu. Fungsi Vitamin
ini adalah untuk;
·
Pertumbuhan
dan pekerjaan urat saraf
·
Pembentukan
sel-sel darah merah dan sel-sel kulit
Kekurangan
Vitamin B6 dapat mengakibatkan :
·
Pelagra,anemia,dan
opstipasi(gejala-gejala sukar buang air besa)
·
Terhambatnya
pertumbuhan pada masa anak-anak
·
Kejang-kejang
dan mat peka terhadap rangsangan.
e. Asam Pantotenat
Vitamin ini banyak terdapat pada sayuran hijau, serealia, ragi, hati, ginjal, daging, dan
kuning telur. Vitamin ini berfungsi untuk:
·
Bahan
pelengkap koenzim A yang penting dlam pembentukan karbohidrat,lemak dan protein
·
Menjaga
tingkat normal gula darah
Kekurangan
asam pantotenat kelelahan,hilang nafsu makan, insomnia, dermatitis, internitis,
dan gangguan fungsi saraf.
f. Para Asam amino Benzonat
Vitamin ini banyak terdapat dalam ragi dan hati.Fungsinya
untuk mencegah tumbuhnya uban.
g. Biotin (Vitamin H)
Vitamin ini berkaitan dengan vitamin B lainnya,sehingga
banyak ditemukan dalam bahan makanan yang mengandung vitamin B,seperti
ginjal,hati,kuning telur,susu,ragi,tumbuhan polongan,sayuran, dan juga dapat
dibuat oleh bakteri usus.
h. Kolin
Kolin ini banyak terdapat pada hati dan beras.kekurangan
kolin dapat menyebabkan gangguan pada kulit,ginjal,dan dapat menyebabkan
terjadinya timbunan lemak di sekitar hati.
i. Vitamin B11 (asam
folat)
Vitamin B11 penting untuk pembentukan sel darah
merah,antianemia pernisiosa, membentuk
asam nukleat (DNA dan RNA), serta metabolisme kelompok metil. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan anemia pernisiosa, peradangan lidah, diare, lesu, penurunan
berat badan, dan kegagalan eritroblas menjadi eritrosit. Kekurangan asam folat
ini banyak melanda remaja, bayi, dan ibu yang mengandung, karena vitamin ini
banyak digunakan pada pembelahan sel. Vitamin ini banyak terdapat dalam hati, ginjal,
sayuran, ragi, biji gandum, daging sapi, pisang, lemon,dan polongan.
j. Vitamin B12 (sianokobalamin)
Vitamin ini
juga dikenal sebagai vitamin antianemia pernisiosa.banyak terdapat dalam
hati,daging ungags, ikan, telur, susu, keju, udang, dan kerang. Vitamin B12
dapat disimpan di dalam hati fungsi vitamin B12 yaitu untuk:
·
Metabolisme
sel dalam pertuumbuhan
·
Metabolisme
atau pembentukan sel darah.
k. Vitamin C (asam askorbinat)
Kebutuhan Vitamin C dipengaruhi oleh keadaan,kebutuhan dan
umur seseorang.Bila konsumsi vitamin in berlebihan,selalu akan dikeluarkan dari
tubuh melalui ginjal. Kebutuhan Vitamin C untuk bayi adalah 30mg,anak-anak 60
mg dan orang dewasa 75 mg.Ibu hamil memerlukan 100 mg dan ibu menyusui 150 mg
tiap harinya.
Vitamin C
banyak terdapat dalam sayuran,buah-buahan,hati dan ginjal.Di dalam jeruk,selain
mengandung vitamin C,juga mengandung sitrin dan rutin.Oleh San Gyorgy zat ini sering disebut
Vitamin P yang penting untuk mencegah pendaran dan memperkuat
permeabilitas.Vitamin C termasuk jenis Vitamin yang mudah larut dan rusak oleh
pemanasan.oleh karena itu,dalam memasak sayur-sayuran perlu memperhatikan sifat
vitamin ini. Fungsi vitamin C adalah :
·
Mempengaruhi
kerja kelenjar anak ginjal
·
Mempengaruhi
pembentuka trombosit
·
Menjaga
gigi melekat kuat pada gusi
·
Berperan
dalam proses pembentukan kolagen.
Kekurangan
Vitamin C dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·
Menurunnya
permeabilitas sel kapiler darah,keadaan ini dapat mngakibatkan terjadinya
pendarahan dalam,pendarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan dalam tulang.
·
Penyakit
skorbutum dengan gejala awal pendarahan di gusi dan di bawah kulit.
Kelebihan konsumsi vitamin C dapat
menimbulkan keracunan, dengan gejala peradangan lambung, diare, kejang otot, mual, dan batu ginjal.
2. Vitamin yang larut dalam Lemak.
Vitamin-vitamin
di bawah ini adalah vitamin yang tidak dapat larut dalam air,tetapi dapat larut
dalam lemak.Vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,
dan K.Vitamin ini umumnya dapat disimpan dalam tubuh.
a.
Vitamin
A (aseroftol)
Sumber
Vitamin A adalah minyak,ikan,hati mentega,serta tumbuhan yang berwarna hijau
dan kuning.tumbuhan berwarna kuning banyak mengandung karotin yang
merupakan provitamin A.Di dalam hati karotin akan di ubah menjadi
Vittamin A. Fungsi Vitamin A di dalam tubuh adalah:
·
Untuk
pertumbuhan sel-sel epitel
·
Sebagai
bahan yang diperlukan dalam proses penerimaan rangsangan cahaya oleh sel-sel
basilus pada retina waktu senja.
Kekurangan
vitamin A dapat menyebabkan hal-hal berikut :
·
Mula-mula
rabun senja atau hemeralopi,keadaaan
ini timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada retina waktu senja
·
Jika
hemeralopi tidak segera diobati,maka akan timbul frinoderma,yaitu terganggunya pembentukan epitel kulit kaki
dan tangan,sehingga kulit kaki dan tangan bersisik
·
Mengalami
pendarahan pada selaput usus,ginjal dan peru-peru.hal ini terjadi karena
rusaknya epitel pelapis organ tersebut
·
Terhentinya
proses petumbuhan
·
Bila
berbagai gejala seperti di atas tidak segera diatasi,maka akan diikuti oleh
kerusakan kornea.
b.
Vitamin
D
Vitamin D ditemukan oleh Mc.Collum,Hezs, dan Sherman.Mereka
menyebutnya dengan vitamin antirakitis.Sekarang telah ditemukan ada empat macam
Vitamin D, yaitu: Vitamin D1 (ergostein), D2 (kalsiferol),
D3, dan D4. Vitamin D3 adalah yang paling
aktif. Fungsi Vitamin D di dalam tubu adalah untuk:
·
Mengatur
kadar zat kapur dan fosfor di dalam darah bersama kelenjar anak gondok (parathormon)
·
Memperbesar
penyerapan zat kapur dan fosfor dalam usus
·
Mempengaruhi
kerja kelenjar endokrin
·
Memperngaruhi
proses osifikasi
Kekurangan
Vitamin D dapat mengakibatkan:
·
Terganggunya
proses penulangan sehingga terjadi penyakir rakitis
·
Terjadi
gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor
Kekurangan vitamin D juga bisa
terjadi karena kekurangan sinar ultraviolet.Sinar ini memperngaruhi pembentukan
Vitamin D di jaringan bawah kulit.Sumber Vitamin D adalah minyak
ikan,mentega,kuning telur,susu, dan ragi.
c.
Vitamin
E (tokoferol)
Penemu Vitamin E adalah Evans dan Burr.
Kita mengenal ada tiga macam Vitamin E, yaitu: vitamin E1 (alfa
tokoferol), vitamin E2 (beta tokoferol), dan
vitamin E3 (gama tokoferol). Vitamin E banyak terdapat pada
susu, lemak,daging, kecambah kacang hijau (touge), hati ,ginjal, dan kuning
telur. Fungsi vitamin E di dalam tubuh adalah untuk:
·
Membantu
proses pembelahan sel
·
Mencegah
pendarahan pada ibu yang sedang hamil,serta dapat mencegah keguguran.
Kekurangan
Vitamin E dapat menyebabkan;
·
kemandulan
(Sterilitas) ataupun keguguran (abortus)
·
layunya
otot karena saraf penggerak rusak
·
kemunduran
pada hipofisis dan kelenjar gondok
d.
Vitamin
K
Vitamin K ini ditemukan oleh Dam dan schondeyder. Vitamin ini sering
disebut antihemoragia atau anti
pendarahan.Vitamin K dapat dibentuk oleh tubuh sendiri dengan bantuan bakteri
usus besar,Escherichia coli. Fungsi Vitamin K adalah membentuk protrombin di
dalam hati.Zati ini penting dalam proses pembekuan darah.
Kekurangan
Vitamin K dapat menyebabkan terganggunya proses pembekuan darah. Vitami K
hanya dapat diserap oleh sel-sel usus bila bersama –sama empedu.
1.3
PROSEDUR KERJA
-
Timbang
250 gram bahan seperti, Jeruk, Cabe, Jambu, Tomat, Wortel dan hancurkan dala,
waring blender sampai diperoleh slurry. Lalu timbang 25 gram slurry dan
masukkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan air samapai tanda saring atau
pisahkan dengan sentrifuge.
-
Ambil
25 ml filtratnya dengan pipet dan isikan ke dalam gelas elemeyer, tambahkan 1
ml larutan amilum 1%.
-
Selanjutnya
titerasi dengan menggunakan iodin (I2) 0,01 N. lakukan secara diplo.
-
Lakukan
kegiatan tersebut pada slurry buah yang lainnya seperti, cabe, jambu, tomat dan
wortel.
-
Perhitungan
1 ml 0,01 N iodin = 0,88 mg asam askorbat.
1.4
ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
Statis
|
Sampel
Zat Slurry Jeruk, Cabe, Tomat, Wortel, Jambu
|
Labu
Takar
|
|
Gelas
elemeyer 100 cc
|
|
Standar,
Biuret
|
|
Pipet
tetes
|
Amilum
1%
|
Gelas
Ukur
|
Iodin
0,01 N
|
1.5
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.5.1
Hasil Praktikum
Nama Slurry
|
Hasil Praktikum
|
Gambar
|
Jeruk
|
Pada saat slurry jeruk awalnya
berwarna kuning, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu
ditetrasi dengan menggunakan iodin.
Lalu slurry jeruk yang awalnya
berwarna kuning menjadi warna hijau.
|
Warna Telah di
awal Titrasi
|
Cabe
|
Pada saat slurry jeruk awalnya
berwarna merah, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi
dengan menggunakan iodin.
Lalu slurry cabe yang awalnya
bewarna merah menjadi warna merah bata.
|
Warna Telah di
Awal Titrasi
|
Jambu
|
pada saat slurry jambu awalnya
berwarna pink, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi
dengan iodin
lalu slurry jambu yang awalnya
berwarna pink menjadi violet atau keunguan.
|
Warna Telah di
Awal Titrasi
|
Wortel
|
Pada saat slurry wortel awalnya
berwarna orange, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1ml, lalu ditetrasi
dengan iodin.
Lalu slurry wortel yang awalnya
berwarna orange manjadi warna merah
|
Warna Telah di
Awal titrasi
|
Tomat
|
Pada saat slurry tomat awalnya
berwarna merah muda, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu
ditetrasi dengan iodin.
Lalu slurry tomat yang awalnya
berwarna merah muda menjadi warna violet atau keunguan.
|
Warna Telah di
Awal titrasi
|
1.5.2
Pembahasan
A. Jeruk
Slurry jeruk pada saat dihitung
kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 307 ml/ 100 gram.
B. Cabe
Slurry cabe pada saat dihitung
kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 168 ml/100 gram.
C. Jambu
Slurry jambu pada saat dihitung
kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 500 ml/100 gram.
D. Wortel
Slurry wortel pada saat dihitung
kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 98 ml/100 gram.
E. Tomat
Slurry tomat pada saat dihitung
kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 220 ml/100 gram.
1.6
KESIMPULAN DAN SARAN
1.6.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil pengamatan tes
vitamin C pada slurry jeruk, cabe, jambu, wortel, dan tomat. Dapat disimpulkan
bahawa kandungan vitamin C pada slurry yang paling tinggi terdapat pada buah
jambu, dan sisanya jeruk ke dua, tomat ke tiga, cab ke empat, dan wortel ke
lima.
Konsumsi vitamin C yang dianjurkan adalah 500 mg/hari,
apabila kita mengkonsumsi terlalu berlebih akan menimbulkan efek yang negatif
bagi tubuh kita, begitupun sebaliknya apabila kita kurang mengkonsumsi vitamin
C akan menimbulkan avitaminosis atau penyakit akibat kekurangan vitamin.
1.6.2
Saran
Saran penulis bagi pembaca ialah pada saat mengkonsumsi buah
terutama yang mengandung vitamin C jangan terlalu berlebih, begitupun sebalikya
sempatkan memakan buah yang mengandung vitamin C minimal 1 hari sekali. Saran
berikutnya pada saat praktikum tingkat ketelitian dari pengamatan sangatlah
kurang.
1.7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2013/07/jenis-vitamin-dan-fungsi-nya.html
PRAKTIKUM
II
REAKSI
KARBOHIDRAT
2.1
TUJUAN PRAKTIKUM
A. Uji Pikrat
Untuk mengetahui gula-gula yang mengubah asam pikrat menjadi
asam pikmramat.
B. Uji Benedict
Untuk mempelajari gula, baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif.
C. Uji Sawalinoff
Untuk mempelajari hidrolisi fruktosa menjadi golongan
monosakarida.
D. Uji Iodin
Untuk memperlajari hidrolisis amilum menjadi NaL akibat
penambahan NaOH melalui ion Na+.
2.2
TINAJUAN PUSTAKA
2.2.1
Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun
atas unsur karbon ( C ), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat
merupakan senyawa organik. Memiliki rumus senyawa CnH2nOn. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai
di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi
CO2 dan H2O melalui proses foto sintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh
kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan
menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan
bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia
yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi
sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme
heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat dikonsumsi
sekitar 70-80% dari total kalori. Daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan
pada negara maju hanya sekitar 40-60%. Karbohidrat banyak ditemukan pada
serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada
biji-bijian yang tersebar luas di alam.
2.2.2
Macam-macam
Karbohidrat
Molekul
karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk kompleks.
Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
1.
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat
paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak
dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat yang lain.
Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu: Diosa (C2H4O2), Triosa
(C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4), Pentosa (C5H10O5), Heksosa (C6H12O6), dan Heptosa
(C7H14O7) . Namun sebagian besar monosakarida yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
adalah dari kelompok Heksosa dan Pentosa.
A.
Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan
salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa merupakan
komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan
maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa,
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida
(mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon
enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan
hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar
cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada
pH 7.
B.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini
jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti
halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi. Glukosa dan galaktosa
bereaksi positif terhadap Larutan fehling, yaitu dengan menghasilkan endapan
merah bata dari Cu2O.
C.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa
karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih,
berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air. Fruktosa
merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.
Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen
dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sama seperti glukosa, fruktosa
adalah suatu gula pereduksi.
D.
Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi
manitol dan memiliki sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa,
jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
E.
Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel
tumbuhan dan hewan dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang
digunakan untuk transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat
dengan deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga meupakan
komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi
metabolisme.
F.
Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima
atom karbon dan memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan
jerami atau serat nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam sulfat
encer. Xilosa berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan dalam
penyamakan dan pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis untuk
penderita kencing manis (diabetes mellitus).
G.
Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa
bersumber dari Getah Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi
Fisiologis. Arabinosa berupa kristal putih yang larut dalam air dan gliserol
namun tidak larut dalam alkohol dan eter. Arabinosa digunakan dalam obat-obatan
dan medium pembiakan bakteri. Arabisa dalam reaksi Orsinol - HCl memberi warna
: Violet , Biru , dan Merah , dengan memberi Floroglusional- HCl.
2.
Disakarida
Disakarida
adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida
akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang
banyak terdapat di alam.
A.
Maltosa
Maltosa
atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para
isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan α(1 →
6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai
glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal
ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan
ketika glukosa terbakar.
Maltosa
dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan hidrolisis. Dalam organisme
hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan sangat cepat. Di laboratorium
pemanasan dengan asam yang kuat untuk beberapa menit akan mendapatkan hasil
yang sama. Maltosa memiliki rasa yang manis, sekitar setengahnya glukosa dan
sekirat seperenam manisnya fruktosa.
B.
Sukrosa
Sukrosa
merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa
unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal
sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain
seperti hewan .
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika
kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk
berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal. Akibatnya, sukrosa
dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton
sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi.
C.
Laktosa
Laktosa
adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk
lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan
susu, baik pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8 persen bobot
susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
3.
Polisakarida
Polisakarida
adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan
dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan
berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis
untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural
berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur
dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi
ikatan glikosidiknya.
A.
Polisakarida Simpanan
·
Pati
Pati
adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer glukosa
penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling
sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk
pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang
dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan.
·
Glikogen
Glikogen
adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip dengan
amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata
lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan
dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja,
energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai
sumber energi dalam jangka lama.
·
Dekstran
Dekstran
adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa
rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabang
alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri
diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia
menghasilkan dekstran sintetis.
B.
Polisakarida Struktural
·
Selulosa
Selulosa
adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah senyawa
paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun.
Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa
seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.
·
Kitin
Kitin
adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba,
krustase. Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung
nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi
dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin
telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan
terurai setelah luka atau sayatan sembuh.
2.2.3 Sifat-sifat Pada Karbohidrat
1.
Semua
karbohidrat bersifat optis aktif.
- Monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut pada air, sedangkan polisakarida rasanya tawar dan tidak larut pada air
- Beberapa reaksi pada karbohidrat:
A. Hidrolisis: polisakarida H2O/H+ disakarida
H2O/H+ monosakarida
B. Fermentasi : glukosa ragi
etanol + CO2
C. Dehidarasi : karbohidrat H2SO4
karbon + H2O
2.2.4
Manfaat
Karbohidrat
1.
Sumber
Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah
menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi
penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif
murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi
di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah
berlebihan akan menjadi gemuk.
2.
Pemberi
Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang
sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa
diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7;
maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.
Penghemat
Protein
Bila karbohidrat makanan tidak
mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan
mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat
makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4.
Pengatur
Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan
ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan
menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan
tubuh.
5.
Membantu
Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran
feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah
kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus
besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan
kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium.
Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan
pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6.
Pembentuk
Makhluk Hidup
Karbohidrat juga dapat berfungsi
sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan salah satu bagian paling
penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Komponen
pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk
karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat ditemukan di bagian-bagian
terluar pada serangga.
2.3
PROSEDUR KERJA
1. Uji Pikrat
-
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
-
Campurkan
2 ml larutan glukosa, laktosa, dan amilum dengan 1 ml larutan asam pikrat
jenuh.
-
Lalu
tambahkan larutan 0,5 ml larutan Na2Co3 1 M.
-
Lalu
semua tabug reaksi bersama-sama di inkubasi di dalam penangas air hingga
mendidih, sampai terlihat perubahan warnanya.
2. Uji Benedict
-
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
-
Tambahkan
larutan amilum, laktosa, dan glukosa sebanyak 8 tetes kedalam masing-masing
tabung reaksi yang telah berisi 5 ml reagen benerdict.
-
Lalu
kocok.
-
Tempatkan
semua tabung reaksi didalam pemanas air hingga mendidih selama 3 menit, lalu
bandingkan.
3. Uji Sawalinoff
-
Siapkan
3 tabung reaksi.
-
Tiap-tiap
tabung reaksi disi dengan larutan reagen sawalinoff.
-
Tambahkan
3 tetes larutan laktosa, glukosa, amilum.
-
Lalu
tarung tabung reaksi diatas pemanas air, tunggu hingga mendidih dan lihat
samapai berubah warna.
4. Uji Iodin
-
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
-
Piet
kedalam 3 tabung reaksi, tabung reaksi yan pertama diisi dengan 2 tetes air,
tabung reaksi yang kedua diisi dengan 2 tetes HCL, dan tabung reaksi yang
ketiga diisi dengan 2 tetes NaOH.
-
Lalu
tiap-tiap tabung reaksi diisi dengan 3 ml larutan amilum, dan tambahkan 1 tetes
larutan iodine.
-
Tiap-tiap
tabung perhatikan warna yang berubah, dan panaskan tabung reaksi yang mengalami
perubahan warna.
2.4
ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
|||
Uji Pikrat
|
Uji Benedict
|
Uji Sawalinoff
|
Uji Iodin
|
|
Pembakar
Bunsen
|
Glukosa
|
Glukosa
|
Glukosa
|
Air
|
Kaki
tiga
|
Laktosa
|
Laktosa
|
Laktosa
|
Larutan
amilum
|
Kawat
kasa
|
Amilum
|
Amilum
|
Amilum
|
HCL
|
Tabung
reaksi
|
Asam
pikrat
|
Reagen
benedict
|
Reagen
sawalinoff
|
NaOH
|
Rak
tabung
|
Na2Co3
1 M
|
Air
|
Air
|
Larutan
Iodin
|
Pipet
tetes
|
Air
|
|||
Gelas
ukur
|
||||
Penjepit
|
||||
Gelas
piala
|
2.5
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.5.1
Hasil Praktikum
Uji Karbohidrat
|
Hasil
|
Gambar
|
|||||
Uji Pikrat
|
Pada saat dipanaskan larutan
glukosa, laktosa, dan amilum yang telah ditambahkan asam pikrat dan Na2Co3
tidak mengalami perubahan warna.
|
1.
2.
Glukosa
3.
Amilum
Tidak
berubah setlah dipanaskan
|
|||||
Uji Benedict
|
Dari hasil pengamatan bahwa
larutan reagem benedict yang masing-masing tabung ditambahkan larutan
laktosan, glukosa, dan amilum. Setelah dipanaskan atau didihkan langsung
berubah warna.
Hal ini menunjukan bawa laktosan
dan glukosamerupakan gula dan termasuk kedalam karbohidrat dan memiliki gugus
aldehid dan keton.
|
1.
Laktosa
2.
Glukosa
3.
Amilum
setelah
dipanaskan
|
|||||
Uji Sawalinoff
|
Dari hasil pengamatan bahwa
larutan reagen sawalinoff yang masing-masing tabung reaksi diisi dengan
laktosa, glukosa, dan amilum. Awalnya berwarna coklat.
Namun pada saat dipanaskan larutan
yang berubah warna hanya larutan …….. menjadi warna merah bata. Hal ini
membuktikan bahwa
|
1.
Laktosa
2.
Glukosa
3.
Amilum
Setelah dipanaskan
|
|||||
Uji Iodin
|
Dari hasil pengamatan bahwa
larutan amilum yang diisi kepada 3 tabung reaski, lalu tabung reaksi
masing-masing diisi dengan menggunakan air, HCL, NaOH yang air tetap bening,
yang HCL tetap bening dan larutan NaOH berubah warna menjadi warna biru muda,
yang dapat dipanaskan hanyalah larutan yang berubah warna. Setelah dipanaskan
warna larutan NaOH menjadi warna putih kembali.
|
3.
Air
4.
HCL
5.
NaOH
Setelah dipanaskan, catatan yang
hanya dipanaskan hanyalah yang berubah warna
|
2.5.2
Pembahasan
Dari hasil
praktikum dapat dilihat bahwa uji pikrat tidak ada yang berubah warna, karena
glukosa, laktosa dan amilum merupakan golongan karbohidrat Monosakarida dan
Disakarida, sedangkan yang diuji apabila positif pada uji pikrat merupakan
golongan karbohidrat Polisakarida.
Pada uji
benedict larutan yang berhasil adalah larutan laktosan dan glukosa, sedangkan
larutan amilum tidak. Dikarenakan Amilum tidak memiliki gugus aldehid dan gugus
keton, yang dimiliki pada larutan glukosa dan laktosa.
Pada uji
sawalinof larutan yang berhasil adalah
Pada uji
iodin larutan yang berhasil adalah larutan yang sebelum dipanaskan berubah
warna, saat ditambahkan larutan amilum, air dan HCL tidak berubah warna.
Sedangkan pada larutan NaOH berubah warna menjadi biru muda. Dan di didihkan
kembali larutan NaOH, larutan tersebut kembali berubah warna menjadi bening.
2.6
KESIMPULAN DAN SARAN
2.6.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah setiap golongan karbohidrat baik monosakarida,
disakarida, dan polisakarida untuk membuktikannya harus dengan uji karbohidrat
yang cocok untuk pengujain tersebut. Dikarenakan, apabila salah pengujian maka
pengamatan atau pengujian yang kita uji tidak akan muncul atau tidak terjadi.
2.6.2
Saran
Lebih
ditingkatkan tingkat ketelitan dan alat-alat yang telah rusak sebaiknya
diperbaiki atau diganti. Lebih cermat dalam melihat prosedur praktikum,
dikarenakan banyak yang keliru baik dalam takaran maupun dalam langkang
percobaan.
2.7
DAFTAR PUSTAKA
http://sheaishie.blogspot.co.id/p/ab-1-pendahuluan-1.html
PRAKTIKUM III
REAKSI UJI PROTEIN
3.1
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Uji Koagulasi
Untuk
mempelajari pengendapan dari larutan protein akibat penambahan zat asam.
2. Uji Hopkins Cole
Untuk
mempelajari komplek warna senyawa yang terbentuk akibat dari penambahan dari
Hopkins cole dalam suasana asam sulfat.
3.2
LANDASAN TEORI
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat
kering organisme. Protein bukan hanya sekedaar bahan simpanan atau baha
struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi juga berperan penting dalam fungsi
kehidupan.
3.2.1
Struktur Kimia Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas
unsur Karbon(C), Hidrogen(H), Oksigen(O), Nitrogen(N) dan kadang-kadang
mengandung zat Belerang(S), dan Fosfor(P). Protein merupakan makromolekul yang terdiri
dari satu atau lebih polimer. Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di
sebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom
Hidrogen(H), satu gugus amin(NH2),s atu gugus karboksil(-COOH), dan
lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang
melalui ikatan peptida. Ikatan Peptida adalah
ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino
lain yang ada di sampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini
disebut protein (Polipeptida). Polipeptida
di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom. Setelah disintesis, protein
mengalami ”pematangan” menjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam. sepuluh
diantaranya sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak
dapat dibuat dalam tubuh,sehingga harus didapatkan dari luar tubuh. Asam amino
itu disebut asam amino esensial. selain
asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial. Asam amino non-esensial merupakan asam
amino yang dapat dibuat dalam tubuh
manusia. Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya. Namun ada juga yang
mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3, ditambah dengan asam amino semi esensial.
Asam amino semi esensial adalah
asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino.
2.3.2
Pembagian
Protein
Berdasarkan
macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan menjadi3, Yaitu:
1.
Protein Sempurna
Protein sempurna
adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap, baik macam maupun
jumlahnya. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Pada
umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna
2.
Protein Kurang Sempurna
Protein kurang
sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap, tetapi beberapa
diantaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan, Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah
ada. Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.
3.
Protein Tidak Sempurna
Protein tidak sempurna adalah protein yang
tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial. Protein
ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang
telah ada. Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari
tumbuhan.
3.2.3 Fungsi
Protein
Protein yang
membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim, antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein
Fungsional.
Protein
struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup,
Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di
dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada
juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi
terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk
hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel
telur ayam, burung, kura-kura, dan penyu.
Semua jenis
protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat
yang siap diserap di usus halus, yaitu berupa asam amino-asamamino. Asam
amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat
penting di dalam tubuh, untuk:
- Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon, zat antibodi, dan organel sel lainnya
- Perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ tubuh
- Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
- Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh, misalnya sebagai enzim (protein mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
- Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh. Sebagai senyawa penahan/bufer, protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh. Sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
- Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kekurangan protein di
dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit. Seperti kwashiorkor, anemia,
radang kulit, dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem .Karena terjadinya
edema (pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh.
3.2.4 Proses
Pencernaan Dalam Tubuh
Protein dalam
makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-sayuran. Protein
dicerna di lambung oleh enzim pepsin,
yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam). Pepsin mampu mencerna semua jenis
protein yang berada dalam makanan. Salah satu hal terpenting dari penceranaan
yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan daasar utama
jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan. Pepsin memulai proses pencernaan
Protein. Proses pencernaan yang dilakukan pepsin meliputi 10-30% dari
pencernaan protein total. Pemecahan protein ini merupakan proses hidrolisis
yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian
besar proses pencernaan protein terjadi di usus. Ketika protein meninggalkan
lambung, biasanya protein dalam bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida besar.
Setelah memasuki usus, produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan
bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti
tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin maupun kimotripsin memecah
molekul protein menjadi polipeptida kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan
asam-asam amino.
Asam
amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu penyerapan
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis
asam amino dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang
dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk
digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam
tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung
di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang dihasilkan
tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju
ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung
unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga
dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
3.3
PROSEDUR
KERJA
1. Uji
Koagulasi
-
Siapan alat dan bahan yang akan
digunakan.
-
Tambah 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam
5 ml larutan protein, seperti susu dan kedelai.
-
Kemudian didihkan selama 5 menit.
-
Lalu ambil endapan , lalu uji kelarutan
protein dengan menggunakan air sebanyak 1 ml dan tambahkan beberapa tetes
larutan reagen milon.
2. Uji
Hopkins Cole
-
Siapan alat dan bahan yang akan
digunakan.
-
Kedalam 2 ml larutan protein tambahkan 2
ml larutan reagen Hopkins cole.
-
Tambahkan sedikit-sedikit kira-kira
sebanyak 5 ml H2SO4 pekat melalui sisi tabung.
-
Amati warna yang terbentuk pada pertemua
kedua cairan, jika perlu putar perlahan-lahan tabung tersebut, sampai terbentuk
cincin berwarna.
3.4
ALAT
DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
|
Uji Koagulasi
|
Uji Hopkins Cole
|
|
Pembakar
Bunsen
|
Larutan
Protein
|
Larutan
protein
|
Kaki
tiga
|
Asam
asetat
|
Reagen
Hopkins Cole
|
Kawat
kasa
|
Air
|
H2SO4
|
Tabung
reaksi
|
Reagen
milon
|
|
Rak
tabung
|
||
Pipet
tetes
|
||
Gelas
ukur
|
||
Penjepit
|
||
Gelas
piala
|
3.5
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.5.1
Hasil
Praktikum
Uji Protein
|
Pembahasan
|
Uji
Koagulasi
|
Pada
saat asam asetat 1 M kedalam masih-masing larutan protein sebanyak 5 ml dan
dipanaskan selama 5 menit. Larutan tersebut muncul endapan dan endapalan
tersebut di uji kelarutannya dengan menggunakan air, dan ditambahkan larutan
reagen milon. Hasil yang terjadi adalah endapannya semakin pekat dan sulit
untuk direaksikan kembali.
|
Uji
Hopkins Cole
|
Pada
saat larutan protein ditambahkan 2ml larutan Hopkins cole dan ditambahkan
larutan H2SO4 ditengah-tengah larutan tersebut terdapat
cincin berwarna ungu.
|
3.5.2
Pembahasan
1. Uji
Koagulasi
Pada
saat asam asetat 1 M kedalam masih-masing larutan protein sebanyak 5 ml dan
dipanaskan selama 5 menit. Larutan tersebut muncul endapan dan endapalan
tersebut di uji kelarutannya dengan menggunakan air, dan ditambahkan larutan
reagen milon. Hasil yang terjadi adalah endapannya semakin pekat dan sulit
untuk direaksikan kembali
2. Uji
Hopkins Cole
Pada
saat larutan protein ditambahkan 2ml larutan Hopkins cole dan ditambahkan
larutan H2SO4 ditengah-tengah larutan tersebut terdapat
cincin berwarna ungu
3.6
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.6.1
Kesimpulan
Kesimpualn yang
dapat di ambil adalah, pada pengujian protein terbagi atas 2 pengujian yakni,
uji warna dan uji pengendapan. Uji warna terdiri atas uji biuret, uji millon,
dan uji hopskin cole. Uji pengendapan terdiri atas uji pengendapan logam,
pengendapan alcohol, pengendapan asam, pengendapan garam, uji denaturasi
protein, dan uji koagalasi.
Namun pada saat
ini dilakukan pengujian warna yakni uji hopskin cole dan pengujian pengendapan
yakni uji koagulasi. Uji positifnya pada uji hopskin cole terdapat cincin berwarna
ungu dan uji koagulasi terdapat endapan pada larutan protein dan larutan
tersebut susah untuk di uji kelarutannya.
3.6.2
Saran
Penulis
menyarankan bawah pada saat melaksanakan praktikum sebaiknya bahan-bahan yang
akan digunakan telah tersedia, dan harus lebih teliti, hati-hati pada saat
menyampurkan berbagai macam larutan kimia dikarenakan ada beberapa larutan
kimia yang kita gunakan yang berbahaya.
3.7
DAFTAR
PUSTAKA
PRAKTIKUM IV
LIPIDA
4.1
TUJUAN
PRAKTIKUM
-
Uji Peroksida
Untuk
menghasilkan senyawa periksida asam-asam lemak dan minyak atau lemak yang
mengandung lemak tak jenuh yang dapat di oksidasi oleh oksigen.
4.2 LANDASAN
TEORI
Lemak
(Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun
lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
4.2.1
Struktur Kimia Lemak
Unsur
penyusun lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogenn (H), Oksigen (O) dan
kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N). Molekul
lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul
asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus Karboksil
(-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil (-OH) dan tiap gugus
hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
4.2.2
Pembagian
lemak
berdasarkan
komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga, yaitu:
1.
Leamak
Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang
terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa
lemak sederhana adalah lilin (wax) malam atau plastisin (lemak sederhana yang
padat pada suhu kamar), dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2.
Lemak
Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak
dengan senyawa bukan lemak. Contoh lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan
antara lipid dan dengan protein),
Fosfolipid (gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin (yang
merupakan gabungan antara lipid, fosfat dan kolin).
3.
Lemak
Asli (Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari
proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2, yaitu:
·
Asam lemak Jenuh, bersifat non-esensial
karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu
kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega.
·
Asam lemak tidak jenuh, bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada
suhu kamar. Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnyya minyak
goreng.
4.2.3
Sumber
Lemak
Berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu
·
Lemak yang berasal daari tumbuhan (disebut
lemak Nabati). Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri,
zaitun, kacang tanah, mentega, kedelai, dll.
·
Lemak yang berasal dari hewan (disebut
lemak hewani). Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah daging,
keju, susu, ikan segar, telur, dll.
4.2.4
Fungsi Lemak
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1kg
berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang
yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak. Di dalam tubuh kita, lemak
memppunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah:
·
Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
·
Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K.
·
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital (antara
lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
·
Sebagai penghasil energi tertingggi.
·
Penahan rasa lapar, karena adanya lemak
akan memperlambat pencernaan. Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat
pula timbulnya rasa lapar.
·
Sebagai salah satu bahan penyusun
membran sel.
·
sebagai salah satu bahan penyusun hormon
dan vitamin (khususnya untuk sterol).
·
Sebagai salah satu bahan penyusun
empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khususnya untuk
kolesterol). Pembawa zat-zat makan esensial
4.2.5
Proses Pencernaan Lemak Dalam Tubuh
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut
dan lambung
karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis
atau memecah lemak. Pencernaan lemak terjadi di dalam usus, karena usus
mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus
sehingga merangsang hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan
kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam
duodenum (usus dua belaas jari). Empedu mengandung garam empedu yang memegang
peranan penting dalam mengemulsikan lemak. Emulsi Lemak merupakan pemecahan
lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih
kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan
memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas. Lipase
pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan
monoligserida (gliserida tunggal). Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh
hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa
penghantar listrik) dan cairan pankreas, serta pankreoenzim yang berperan untuk
merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%)
terjadi di usus halus. Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi
melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, keduanya di ubah kembali menjadi
lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil (jaringan lemak.Saar
dibutuhkam, timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.
4.3 PROSEDUR
KERJA
-
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
-
Larutkan
kira-kira 1 ml minyak olif di dalam 1 ml klorofrom.
-
Tambahkan
2 ml larutan asam asetat glasial dan satu tetes larutan KI 10%.
-
Aduk
dengan baik dan biarkan selama 5 menit.
4.4 ALAT
DAN BAHAN
4.4.1
Alat
-
Tabung
reaksi
4.4.2
Bahan
-
Minyak
olive
-
Minyak
lemak tengik
-
Asam
asetat glasial
-
Larutan
KI 10%
-
Kloroform\
4.5 HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.5.1
Hasil Praktikum
Pada saat semua larutan dicampurkan, belum
ditambahkan larutan KI 10%. Larutan tersebut berwarna putih dibawah dan kuning
diatas, sedangkan pada saat ditambahkan larutan KI 10% larutan tersebut berubah
warna menjadi kuning dibawah dan putih di atas.
4.5.2
Pembahasan
Uji positif dalam praktikum adalah terjadinya warna
dibawah kuning dan diatas putih, dan padasaat praktikum emang mendapatkan uji
positif, dikarenakan larutan putih itu adalah minyak dan yang kuning itu
larutan kloroform, asam asetat dan larutan KI 10%. Dikarenakan senyawa
peroksida adalah senyawa hasil dari oksidasi bersama oksigen.
4.6 KESIMPULAN
DAN SARAN
4.6.1
Kesimpulan
Keimpulan yang dapat diambil adalah bahwa lemak atau
lipida itu dapat dilakukan beberapa pengujian, salah satunya dengan uji
peroksida. Senyawa peroksida adalah senyawa hasil dari oksidasi bersama
oksigen.
4.6.2
Saran
Saranny adalah pada saat melakukan praktikum lebih
teliti dalam mencampurkan larutan, baik dalam takaran dan pemilihan prosedur
kerja. Dan alat dan bahan sebaiknya ditambah, dikarenakan ada beberapa bahan
yang tidak ada dan beberapa alat yang sudah rusak.
4.7 DAFTAR
PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html