Rabu, 12 Oktober 2016

contoh laporan parktikum biokimia



TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN







Disusun Oleh :
Faisal Ari Kusdinia               (NPM. 4122.1.15.11.0007)







AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Bojong seungit Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362 Jawa Barat, Telp. 022-7911214, 7912585 ; Fax. 0227912585
2016


PRAKTIKUM I

TES VITAMIN C (CARA TITRASI LARUTAN)



1.1    TUJUAN PRAKTIKUM
Menghitung kandungan vitamin C pada slurry buah (Jambu, Cabe, Tomat, Jeruk )

1.2    TINJAUAN PUSTAKA
1.2.1        Pengertian Vitamin
Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin yang artinya senyawa yang mengandung gugus N.Dari berbagai hasil penelitian,tidak semua vitamin mengandung gugus N.Jadi,kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap saja dipakai.
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup.Vitamin tidak disintesis dalam tubuh,kecuali Vitamin K.Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada yang mengandung Vitamin.Jika tubuh tidak kekurangan vitamin akan mengakibatkan penyakit defiensi atau avitamiosis.

1.2.2        Jenis Vitamin
1.        Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.
a.      Vitamin B1 (aneurin atau tiamin)  =  antineuritik
Vitamin B1 sering disebut antiberi-beri.dalam keadaan normal,setiap hari tubuh memerlukan 1-2mg Vitamin B1. Fungsi Vitamin B1 yaitu:
·    Sebagai koenzim dari enzim yang diperlukan dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.
·    Untuk mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh
·    Untuk mempengaruhi penyerapan zat lemak oleh jonjot usus
·    Memelihara nafsu makan yang sehat dan pencernaan fungsinya.
Bila kekurangan Vitamin B1 akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·      Terjadinya ganguan pada metabolisme karbohidrat,yaitu saat terjadi penguraian glikogen(glikolisis) hanya berlangsung sampai asam piruvat;penimbunan asam piruvat di dalam sel akan menjadi toksin atau racun bagi sel.
·      Melemahnya kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat
·      Nafsu makan menurun atau hilang
·      Gangguan transpor cairan.
Bahan makan yang mengandung vitamin B1 adalah hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, kulit ari beras, gandum, wortel biji buah polong dan ragi.
b.   Vitamin B2(riboflavin atau laktoflavin)
Fungsi Vitamin B2 adalah :
·      Untuk memnidahkan rangsangan sinar ke saraf mata.
·      Sebagai enzim pada proses oksidasi di dalam sel
·      Memelihara jaringan kulit sekitar mulut
·      Memelihara nafsu makan dan fungsi saraf
·      Menghasilkan energi dalam sel
                 Bila terjadi kekurangan Vitamin ini akan mengakibatkan:
·      Keilosis,yaitu luka di sudut mulut
·      Penglihatan jadi kabur karena kornea mata jadi berpembuluh darah
·      Lensa mata menjadi keruh atau katarak
·      Terganggunya proses pertumbuhan.
c.    Niasin (asam nikotinat atau antipelagra)
Fungsi asam nikotin adalah untuk :
·         Pertumbuhan dan perbanyakan sel
·         Perombakan karbohidrat lemak dan protein
·         Mencegah penyakit pellagra
·         Memelihara pencernaan
·         Berperan penting sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel.
          Bila terjadi avitamiosis niasin,maka akan mengakibatkan penyakit pelagra.Penyakit pelagra disertai dengan gejala 3-D sebagai berikut :
·      Dermatitis yaitu kulit memerah,mengelupas,dan pecah pecah, anemia, serta eksem yang simetris kiri dan kanan tubuh.
·      Diare,yaitu buang air besar terus menerus danterjadi pendarahan pada usus dan gusi.
·      Dimensia,terjadi kekacauan mental,pelupa,letih dan suka melamun.
d.    Vitamin B6 (adermin atau piridoksin)
          Vitamin ini banyak terdapat di hati, ikan, daging  dan sayuran. Vitamin ini merupakan bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase tertentu. Fungsi Vitamin ini adalah untuk;
·         Pertumbuhan dan pekerjaan urat saraf
·         Pembentukan sel-sel darah merah dan sel-sel kulit
Kekurangan Vitamin B6 dapat mengakibatkan :
·         Pelagra,anemia,dan opstipasi(gejala-gejala sukar buang air besa)
·         Terhambatnya pertumbuhan pada masa anak-anak
·         Kejang-kejang dan mat peka terhadap rangsangan.
e.    Asam Pantotenat
            Vitamin ini banyak terdapat pada sayuran  hijau, serealia, ragi, hati, ginjal, daging, dan kuning telur. Vitamin ini berfungsi untuk:
·         Bahan pelengkap koenzim A yang penting dlam pembentukan karbohidrat,lemak dan protein
·         Menjaga tingkat normal gula darah
Kekurangan asam pantotenat kelelahan,hilang nafsu makan, insomnia, dermatitis, internitis, dan gangguan fungsi saraf.
f.     Para Asam amino Benzonat
            Vitamin ini banyak terdapat dalam ragi dan hati.Fungsinya untuk mencegah tumbuhnya uban.
g.    Biotin (Vitamin H)
            Vitamin ini berkaitan dengan vitamin B lainnya,sehingga banyak ditemukan dalam bahan makanan yang mengandung vitamin B,seperti ginjal,hati,kuning telur,susu,ragi,tumbuhan polongan,sayuran, dan juga dapat dibuat oleh bakteri usus.
h.   Kolin
            Kolin ini banyak terdapat pada hati dan beras.kekurangan kolin dapat menyebabkan gangguan pada kulit,ginjal,dan dapat menyebabkan terjadinya timbunan lemak di sekitar hati.
i.      Vitamin B11 (asam folat)
            Vitamin B11 penting untuk pembentukan sel darah merah,antianemia pernisiosa, membentuk asam nukleat (DNA dan RNA), serta metabolisme kelompok metil. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia pernisiosa, peradangan lidah, diare, lesu, penurunan berat badan, dan kegagalan eritroblas menjadi eritrosit. Kekurangan asam folat ini banyak melanda remaja, bayi, dan ibu yang mengandung, karena vitamin ini banyak digunakan pada pembelahan sel. Vitamin ini banyak terdapat dalam hati, ginjal, sayuran, ragi, biji gandum, daging sapi, pisang, lemon,dan polongan.
j.     Vitamin B12 (sianokobalamin)
            Vitamin ini juga dikenal sebagai vitamin antianemia pernisiosa.banyak terdapat dalam hati,daging ungags, ikan, telur, susu, keju, udang, dan kerang. Vitamin B12 dapat disimpan di dalam hati fungsi vitamin B12 yaitu untuk:
·         Metabolisme sel dalam pertuumbuhan
·         Metabolisme atau pembentukan sel darah.
k.   Vitamin C (asam askorbinat)
            Kebutuhan Vitamin C dipengaruhi oleh keadaan,kebutuhan dan umur seseorang.Bila konsumsi vitamin in berlebihan,selalu akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Kebutuhan Vitamin C untuk bayi adalah 30mg,anak-anak 60 mg dan orang dewasa 75 mg.Ibu hamil memerlukan 100 mg dan ibu menyusui 150 mg tiap harinya.
            Vitamin C banyak terdapat dalam sayuran,buah-buahan,hati dan ginjal.Di dalam jeruk,selain mengandung vitamin C,juga mengandung sitrin dan rutin.Oleh San Gyorgy zat ini sering disebut Vitamin P yang penting untuk mencegah pendaran dan memperkuat permeabilitas.Vitamin C termasuk jenis Vitamin yang mudah larut dan rusak oleh pemanasan.oleh karena itu,dalam memasak sayur-sayuran perlu memperhatikan sifat vitamin ini. Fungsi vitamin C adalah :
·         Mempengaruhi kerja kelenjar anak ginjal
·         Mempengaruhi pembentuka trombosit
·         Menjaga gigi melekat kuat pada gusi
·         Berperan dalam proses pembentukan kolagen.
Kekurangan Vitamin C dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·         Menurunnya permeabilitas sel kapiler darah,keadaan ini dapat mngakibatkan terjadinya pendarahan dalam,pendarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan dalam tulang.
·         Penyakit skorbutum dengan gejala awal pendarahan di gusi dan di bawah kulit.
      Kelebihan konsumsi vitamin C dapat menimbulkan keracunan, dengan gejala peradangan lambung, diare, kejang otot, mual, dan batu ginjal.

2.    Vitamin yang larut dalam Lemak.
            Vitamin-vitamin di bawah ini adalah vitamin yang tidak dapat larut dalam air,tetapi dapat larut dalam lemak.Vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K.Vitamin ini umumnya dapat disimpan dalam tubuh.
a.      Vitamin A (aseroftol)
            Sumber Vitamin A adalah minyak,ikan,hati mentega,serta tumbuhan yang berwarna hijau dan kuning.tumbuhan berwarna kuning banyak mengandung karotin yang merupakan provitamin A.Di dalam hati karotin akan di ubah menjadi Vittamin A. Fungsi Vitamin A di dalam tubuh adalah:
·         Untuk pertumbuhan sel-sel epitel
·         Sebagai bahan yang diperlukan dalam proses penerimaan rangsangan cahaya oleh sel-sel basilus pada retina waktu senja.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan hal-hal berikut :
·         Mula-mula rabun senja atau hemeralopi,keadaaan ini timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada retina waktu senja
·         Jika hemeralopi tidak segera diobati,maka akan timbul frinoderma,yaitu terganggunya pembentukan epitel kulit kaki dan tangan,sehingga kulit kaki dan tangan bersisik
·         Mengalami pendarahan pada selaput usus,ginjal dan peru-peru.hal ini terjadi karena rusaknya epitel pelapis organ tersebut
·         Terhentinya proses petumbuhan
·         Bila berbagai gejala seperti di atas tidak segera diatasi,maka akan diikuti oleh kerusakan kornea.
b.      Vitamin D
            Vitamin D ditemukan oleh Mc.Collum,Hezs, dan Sherman.Mereka menyebutnya dengan vitamin antirakitis.Sekarang telah ditemukan ada empat macam Vitamin D, yaitu: Vitamin D1 (ergostein), D2 (kalsiferol), D3, dan D4. Vitamin D3 adalah yang paling aktif. Fungsi Vitamin D di dalam tubu adalah untuk:
·         Mengatur kadar zat kapur dan fosfor di dalam darah bersama kelenjar anak gondok (parathormon)
·         Memperbesar penyerapan zat kapur dan fosfor dalam usus
·         Mempengaruhi kerja kelenjar endokrin
·         Memperngaruhi proses osifikasi
Kekurangan Vitamin D dapat mengakibatkan:
·         Terganggunya proses penulangan sehingga terjadi penyakir rakitis
·         Terjadi gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor
            Kekurangan vitamin D juga bisa terjadi karena kekurangan sinar ultraviolet.Sinar ini memperngaruhi pembentukan Vitamin D di jaringan bawah kulit.Sumber Vitamin D adalah minyak ikan,mentega,kuning telur,susu, dan ragi.


c.       Vitamin E (tokoferol)
            Penemu Vitamin E adalah Evans dan Burr.  Kita mengenal ada tiga macam Vitamin E, yaitu: vitamin E1 (alfa tokoferol),  vitamin E2 (beta tokoferol),  dan vitamin E3 (gama tokoferol). Vitamin E banyak terdapat pada susu, lemak,daging, kecambah kacang hijau (touge), hati ,ginjal, dan kuning telur. Fungsi vitamin E di dalam tubuh adalah untuk:
·         Membantu proses pembelahan sel
·         Mencegah pendarahan pada ibu yang sedang hamil,serta dapat mencegah keguguran.
Kekurangan Vitamin E dapat menyebabkan;
·         kemandulan (Sterilitas) ataupun keguguran (abortus)
·         layunya otot karena saraf penggerak rusak
·         kemunduran pada hipofisis dan kelenjar gondok
d.      Vitamin K
            Vitamin K ini ditemukan oleh Dam dan schondeyder.  Vitamin ini sering disebut antihemoragia atau anti pendarahan.Vitamin K dapat dibentuk oleh tubuh sendiri dengan bantuan bakteri usus besar,Escherichia coli. Fungsi Vitamin K adalah membentuk protrombin di dalam hati.Zati ini penting dalam proses pembekuan darah.
            Kekurangan Vitamin K dapat menyebabkan terganggunya proses pembekuan darah.  Vitami K hanya dapat diserap oleh sel-sel usus bila bersama –sama empedu.

1.3    PROSEDUR KERJA
-          Timbang 250 gram bahan seperti, Jeruk, Cabe, Jambu, Tomat, Wortel dan hancurkan dala, waring blender sampai diperoleh slurry. Lalu timbang 25 gram slurry dan masukkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan air samapai tanda saring atau pisahkan dengan sentrifuge.

-          Ambil 25 ml filtratnya dengan pipet dan isikan ke dalam gelas elemeyer, tambahkan 1 ml larutan amilum 1%.
-          Selanjutnya titerasi dengan menggunakan iodin (I2) 0,01 N. lakukan secara diplo.
-          Lakukan kegiatan tersebut pada slurry buah yang lainnya seperti, cabe, jambu, tomat dan wortel.
-          Perhitungan 1 ml 0,01 N iodin = 0,88 mg asam askorbat.

1.4    ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Statis
Sampel Zat Slurry Jeruk, Cabe, Tomat, Wortel, Jambu
Labu Takar
Gelas elemeyer 100 cc
Standar, Biuret
Pipet tetes
Amilum 1%
Gelas Ukur
Iodin 0,01 N

1.5    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.5.1        Hasil Praktikum
Nama Slurry
Hasil Praktikum
Gambar
Jeruk
Pada saat slurry jeruk awalnya berwarna kuning, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi dengan menggunakan iodin.
Lalu slurry jeruk yang awalnya berwarna kuning menjadi warna hijau.
Warna                Telah di
awal                    Titrasi
Cabe
Pada saat slurry jeruk awalnya berwarna merah, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi dengan menggunakan iodin.


Lalu slurry cabe yang awalnya bewarna merah menjadi warna merah bata.
Warna                Telah di
Awal                  Titrasi
Jambu
pada saat slurry jambu awalnya berwarna pink, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi dengan iodin
lalu slurry jambu yang awalnya berwarna pink menjadi violet atau keunguan.
Warna               Telah di
Awal                 Titrasi
Wortel
Pada saat slurry wortel awalnya berwarna orange, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1ml, lalu ditetrasi dengan iodin.
Lalu slurry wortel yang awalnya berwarna orange manjadi warna merah
Warna               Telah di
Awal                 titrasi
Tomat
Pada saat slurry tomat awalnya berwarna merah muda, lalu ditambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml, lalu ditetrasi dengan iodin.
Lalu slurry tomat yang awalnya berwarna merah muda menjadi warna violet atau keunguan.
Warna                Telah di
Awal                  titrasi

1.5.2        Pembahasan
A.    Jeruk
Slurry jeruk pada saat dihitung kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 307 ml/ 100 gram.
B.     Cabe
Slurry cabe pada saat dihitung kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 168 ml/100 gram.
C.     Jambu
Slurry jambu pada saat dihitung kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 500 ml/100 gram.
D.    Wortel
Slurry wortel pada saat dihitung kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 98 ml/100 gram.


E.     Tomat
Slurry tomat pada saat dihitung kandungan vitamin C dalam 100 gr sebanyak 220 ml/100 gram.

1.6    KESIMPULAN DAN SARAN
1.6.1        Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil pengamatan tes vitamin C pada slurry jeruk, cabe, jambu, wortel, dan tomat. Dapat disimpulkan bahawa kandungan vitamin C pada slurry yang paling tinggi terdapat pada buah jambu, dan sisanya jeruk ke dua, tomat ke tiga, cab ke empat, dan wortel ke lima.
Konsumsi vitamin C yang dianjurkan adalah 500 mg/hari, apabila kita mengkonsumsi terlalu berlebih akan menimbulkan efek yang negatif bagi tubuh kita, begitupun sebaliknya apabila kita kurang mengkonsumsi vitamin C akan menimbulkan avitaminosis atau penyakit akibat kekurangan vitamin.
1.6.2        Saran
Saran penulis bagi pembaca ialah pada saat mengkonsumsi buah terutama yang mengandung vitamin C jangan terlalu berlebih, begitupun sebalikya sempatkan memakan buah yang mengandung vitamin C minimal 1 hari sekali. Saran berikutnya pada saat praktikum tingkat ketelitian dari pengamatan sangatlah kurang.

1.7    DAFTAR PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2013/07/jenis-vitamin-dan-fungsi-nya.html





PRAKTIKUM II

REAKSI KARBOHIDRAT
2.1    TUJUAN PRAKTIKUM
A.    Uji Pikrat
Untuk mengetahui gula-gula yang mengubah asam pikrat menjadi asam pikmramat.
B.     Uji Benedict
Untuk mempelajari gula, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
C.     Uji Sawalinoff
Untuk mempelajari hidrolisi fruktosa menjadi golongan monosakarida.
D.    Uji Iodin
Untuk memperlajari hidrolisis amilum menjadi NaL akibat penambahan NaOH melalui ion Na+.

2.2    TINAJUAN PUSTAKA
2.2.1        Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon  ( C ), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki rumus senyawa CnH2nOn. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori. Daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju hanya sekitar 40-60%. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.

2.2.2        Macam-macam Karbohidrat
Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
1.    Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat yang lain. Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu: Diosa (C2H4O2), Triosa (C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4), Pentosa (C5H10O5), Heksosa (C6H12O6), dan Heptosa (C7H14O7) . Namun sebagian besar monosakarida yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah dari kelompok Heksosa dan Pentosa.
A.    Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa, monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
B.     Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi. Glukosa dan galaktosa bereaksi positif terhadap Larutan fehling, yaitu dengan menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.
C.    Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air.  Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
D.    Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan memiliki sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
E.     Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan dan hewan dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga meupakan komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
F.     Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon dan memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau serat nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam sulfat encer. Xilosa  berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan dalam penyamakan dan pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita kencing manis (diabetes mellitus).
G.    Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa bersumber dari Getah Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi Fisiologis. Arabinosa berupa kristal putih yang larut dalam air dan gliserol namun tidak larut dalam alkohol dan eter. Arabinosa digunakan dalam obat-obatan dan medium pembiakan bakteri. Arabisa dalam reaksi Orsinol - HCl memberi warna : Violet , Biru , dan Merah , dengan memberi Floroglusional- HCl.

2.    Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
A.    Maltosa
           Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan α(1 → 6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan ketika glukosa terbakar.
           Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan hidrolisis. Dalam organisme hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan sangat cepat. Di laboratorium pemanasan dengan asam yang kuat untuk beberapa menit akan mendapatkan hasil yang sama. Maltosa memiliki rasa yang manis, sekitar setengahnya glukosa dan sekirat seperenam manisnya fruktosa.
B.     Sukrosa
           Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan .
Sukrosa terdapat  dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
           Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal. Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
C.    Laktosa
           Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, baik pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.

3.    Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya.
A.    Polisakarida Simpanan
·         Pati
     Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer glukosa penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan.
·         Glikogen
     Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.
·         Dekstran
     Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabang alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis.
B.     Polisakarida Struktural
·         Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.
·         Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba, krustase. Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh.
2.2.3   Sifat-sifat Pada Karbohidrat
1.      Semua karbohidrat bersifat optis aktif.
  1. Monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut pada air, sedangkan polisakarida rasanya tawar dan tidak larut pada air
  2. Beberapa reaksi pada karbohidrat:
A.    Hidrolisis: polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida
B.     Fermentasi : glukosa  ragi etanol + CO2
C.     Dehidarasi : karbohidrat H2SO4 karbon + H2O

2.2.4        Manfaat Karbohidrat
1.      Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.      Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.      Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.

4.      Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.      Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6.      Pembentuk Makhluk Hidup
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.

2.3    PROSEDUR KERJA
1.      Uji Pikrat
-          Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Campurkan 2 ml larutan glukosa, laktosa, dan amilum dengan 1 ml larutan asam pikrat jenuh.
-          Lalu tambahkan larutan 0,5 ml larutan Na2Co3 1 M.
-          Lalu semua tabug reaksi bersama-sama di inkubasi di dalam penangas air hingga mendidih, sampai terlihat perubahan warnanya.
2.      Uji Benedict
-          Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Tambahkan larutan amilum, laktosa, dan glukosa sebanyak 8 tetes kedalam masing-masing tabung reaksi yang telah berisi 5 ml reagen benerdict.
-          Lalu kocok.
-          Tempatkan semua tabung reaksi didalam pemanas air hingga mendidih selama 3 menit, lalu bandingkan.
3.    Uji Sawalinoff
-          Siapkan 3 tabung reaksi.
-          Tiap-tiap tabung reaksi disi dengan larutan reagen sawalinoff.
-          Tambahkan 3 tetes larutan laktosa, glukosa, amilum.
-          Lalu tarung tabung reaksi diatas pemanas air, tunggu hingga mendidih dan lihat samapai berubah warna.
4.      Uji Iodin
-          Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Piet kedalam 3 tabung reaksi, tabung reaksi yan pertama diisi dengan 2 tetes air, tabung reaksi yang kedua diisi dengan 2 tetes HCL, dan tabung reaksi yang ketiga diisi dengan 2 tetes NaOH.
-          Lalu tiap-tiap tabung reaksi diisi dengan 3 ml larutan amilum, dan tambahkan 1 tetes larutan iodine.
-          Tiap-tiap tabung perhatikan warna yang berubah, dan panaskan tabung reaksi yang mengalami perubahan warna.

2.4    ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Uji Pikrat
Uji Benedict
Uji Sawalinoff
Uji Iodin
Pembakar Bunsen
Glukosa
Glukosa
Glukosa
Air
Kaki tiga
Laktosa
Laktosa
Laktosa
Larutan amilum
Kawat kasa
Amilum
Amilum
Amilum
HCL
Tabung reaksi
Asam pikrat
Reagen benedict
Reagen sawalinoff
NaOH
Rak tabung
Na2Co3 1 M
Air
Air
Larutan Iodin
Pipet tetes
Air

Gelas ukur

Penjepit

Gelas piala

2.5    HASIL DAN PEMBAHASAN
2.5.1        Hasil Praktikum
Uji Karbohidrat
Hasil
Gambar

Uji Pikrat
Pada saat dipanaskan larutan glukosa, laktosa, dan amilum yang telah ditambahkan asam pikrat dan Na2Co3 tidak mengalami perubahan warna.
1.     
2
3
1
laktosa
2.      Glukosa
3.      Amilum
Tidak berubah setlah dipanaskan
Uji Benedict
Dari hasil pengamatan bahwa larutan reagem benedict yang masing-masing tabung ditambahkan larutan laktosan, glukosa, dan amilum. Setelah dipanaskan atau didihkan langsung berubah warna.
Hal ini menunjukan bawa laktosan dan glukosamerupakan gula dan termasuk kedalam karbohidrat dan memiliki gugus aldehid dan keton.
1.      Laktosa
2.      Glukosa
3.      Amilum
3
2
1
Dan telah ditambhan larutan benedict

1
2
 
setelah dipanaskan

Uji Sawalinoff
Dari hasil pengamatan bahwa larutan reagen sawalinoff yang masing-masing tabung reaksi diisi dengan laktosa, glukosa, dan amilum. Awalnya berwarna coklat.
Namun pada saat dipanaskan larutan yang berubah warna hanya larutan …….. menjadi warna merah bata. Hal ini membuktikan bahwa
1.      Laktosa
2.      Glukosa
3.      Amilum
3
2
1
Dan telah ditambahkan larutan reagen sawalinoff


1
2
 


Setelah dipanaskan


Uji Iodin
Dari hasil pengamatan bahwa larutan amilum yang diisi kepada 3 tabung reaski, lalu tabung reaksi masing-masing diisi dengan menggunakan air, HCL, NaOH yang air tetap bening, yang HCL tetap bening dan larutan NaOH berubah warna menjadi warna biru muda, yang dapat dipanaskan hanyalah larutan yang berubah warna. Setelah dipanaskan warna larutan NaOH menjadi warna putih kembali.
3.       Air
4.       HCL
5.       NaOH
2
3
1
Dan telah ditambahkan larutan amilum



Setelah dipanaskan, catatan yang hanya dipanaskan hanyalah yang berubah warna
3
2.5.2        Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa uji pikrat tidak ada yang berubah warna, karena glukosa, laktosa dan amilum merupakan golongan karbohidrat Monosakarida dan Disakarida, sedangkan yang diuji apabila positif pada uji pikrat merupakan golongan karbohidrat Polisakarida.
Pada uji benedict larutan yang berhasil adalah larutan laktosan dan glukosa, sedangkan larutan amilum tidak. Dikarenakan Amilum tidak memiliki gugus aldehid dan gugus keton, yang dimiliki pada larutan glukosa dan laktosa.
Pada uji sawalinof larutan yang berhasil adalah
Pada uji iodin larutan yang berhasil adalah larutan yang sebelum dipanaskan berubah warna, saat ditambahkan larutan amilum, air dan HCL tidak berubah warna. Sedangkan pada larutan NaOH berubah warna menjadi biru muda. Dan di didihkan kembali larutan NaOH, larutan tersebut kembali berubah warna menjadi bening.

2.6    KESIMPULAN DAN SARAN
2.6.1        Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah setiap golongan karbohidrat baik monosakarida, disakarida, dan polisakarida untuk membuktikannya harus dengan uji karbohidrat yang cocok untuk pengujain tersebut. Dikarenakan, apabila salah pengujian maka pengamatan atau pengujian yang kita uji tidak akan muncul atau tidak terjadi.
2.6.2        Saran
Lebih ditingkatkan tingkat ketelitan dan alat-alat yang telah rusak sebaiknya diperbaiki atau diganti. Lebih cermat dalam melihat prosedur praktikum, dikarenakan banyak yang keliru baik dalam takaran maupun dalam langkang percobaan.

2.7    DAFTAR PUSTAKA
http://sheaishie.blogspot.co.id/p/ab-1-pendahuluan-1.html



















PRAKTIKUM III

REAKSI UJI PROTEIN

3.1    TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Uji Koagulasi
Untuk mempelajari pengendapan dari larutan protein akibat penambahan zat asam.
2.      Uji Hopkins Cole
Untuk mempelajari komplek warna senyawa yang terbentuk akibat dari penambahan dari Hopkins cole dalam suasana asam sulfat.

3.2    LANDASAN TEORI
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein bukan hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi juga berperan penting dalam fungsi kehidupan.
3.2.1        Struktur Kimia Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur Karbon(C), Hidrogen(H), Oksigen(O), Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat Belerang(S), dan Fosfor(P).  Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H), satu gugus amin(NH2),s atu gugus karboksil(-COOH), dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida. Ikatan Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain yang ada di sampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein (Polipeptida). Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom. Setelah disintesis, protein mengalami ”pematangan” menjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam. sepuluh diantaranya sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga harus didapatkan dari luar tubuh. Asam amino itu disebut asam amino esensial. selain asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial. Asam amino non-esensial merupakan asam amino  yang dapat dibuat dalam tubuh manusia. Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya. Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3, ditambah dengan asam amino semi esensial. Asam amino semi esensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino.

2.3.2        Pembagian Protein
Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan menjadi3, Yaitu:
1.    Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna
2.    Protein Kurang Sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap, tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan, Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada. Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.
3.      Protein Tidak Sempurna
     Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah ada. Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari tumbuhan.

3.2.3    Fungsi Protein
Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai enzim, antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup, Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam, burung, kura-kura, dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus, yaitu berupa asam amino-asamamino. Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh, untuk:
  • Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon, zat antibodi, dan organel sel lainnya
  • Perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ tubuh
  • Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
  • Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh, misalnya sebagai enzim (protein mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
  • Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh. Sebagai senyawa penahan/bufer, protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh. Sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
  • Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit. Seperti kwashiorkor, anemia, radang kulit, dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem .Karena terjadinya edema (pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh.



3.2.4    Proses Pencernaan Dalam Tubuh
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-sayuran. Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin, yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam). Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan. Salah satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan. Pepsin memulai proses pencernaan Protein. Proses pencernaan yang dilakukan pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan protein total. Pemecahan protein ini merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus. Ketika protein meninggalkan lambung, biasanya protein dalam bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida besar. Setelah memasuki usus, produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu penyerapan melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

3.3    PROSEDUR KERJA
1.      Uji Koagulasi
-          Siapan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Tambah 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam 5 ml larutan protein, seperti susu dan kedelai.
-          Kemudian didihkan selama 5 menit.
-          Lalu ambil endapan , lalu uji kelarutan protein dengan menggunakan air sebanyak 1 ml dan tambahkan beberapa tetes larutan reagen milon.
2.      Uji Hopkins Cole
-          Siapan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Kedalam 2 ml larutan protein tambahkan 2 ml larutan reagen Hopkins cole.
-          Tambahkan sedikit-sedikit kira-kira sebanyak 5 ml H2SO4 pekat melalui sisi tabung.
-          Amati warna yang terbentuk pada pertemua kedua cairan, jika perlu putar perlahan-lahan tabung tersebut, sampai terbentuk cincin berwarna.


3.4       ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Uji Koagulasi
Uji Hopkins Cole
Pembakar Bunsen
Larutan Protein
Larutan protein
Kaki tiga
Asam asetat
Reagen Hopkins Cole
Kawat kasa
Air
H2SO4
Tabung reaksi
Reagen milon

Rak tabung

Pipet tetes

Gelas ukur

Penjepit

Gelas piala


3.5    HASIL DAN PEMBAHASAN
3.5.1        Hasil Praktikum
Uji Protein
Pembahasan
Uji Koagulasi
Pada saat asam asetat 1 M kedalam masih-masing larutan protein sebanyak 5 ml dan dipanaskan selama 5 menit. Larutan tersebut muncul endapan dan endapalan tersebut di uji kelarutannya dengan menggunakan air, dan ditambahkan larutan reagen milon. Hasil yang terjadi adalah endapannya semakin pekat dan sulit untuk direaksikan kembali.
Uji Hopkins Cole
Pada saat larutan protein ditambahkan 2ml larutan Hopkins cole dan ditambahkan larutan H2SO4 ditengah-tengah larutan tersebut terdapat cincin berwarna ungu.

3.5.2        Pembahasan
1.      Uji Koagulasi
Pada saat asam asetat 1 M kedalam masih-masing larutan protein sebanyak 5 ml dan dipanaskan selama 5 menit. Larutan tersebut muncul endapan dan endapalan tersebut di uji kelarutannya dengan menggunakan air, dan ditambahkan larutan reagen milon. Hasil yang terjadi adalah endapannya semakin pekat dan sulit untuk direaksikan kembali
2.      Uji Hopkins Cole
Pada saat larutan protein ditambahkan 2ml larutan Hopkins cole dan ditambahkan larutan H2SO4 ditengah-tengah larutan tersebut terdapat cincin berwarna ungu





3.6    KESIMPULAN DAN SARAN
3.6.1        Kesimpulan
Kesimpualn yang dapat di ambil adalah, pada pengujian protein terbagi atas 2 pengujian yakni, uji warna dan uji pengendapan. Uji warna terdiri atas uji biuret, uji millon, dan uji hopskin cole. Uji pengendapan terdiri atas uji pengendapan logam, pengendapan alcohol, pengendapan asam, pengendapan garam, uji denaturasi protein, dan uji koagalasi.
Namun pada saat ini dilakukan pengujian warna yakni uji hopskin cole dan pengujian pengendapan yakni uji koagulasi. Uji positifnya pada uji hopskin cole terdapat cincin berwarna ungu dan uji koagulasi terdapat endapan pada larutan protein dan larutan tersebut susah untuk di uji kelarutannya.
3.6.2        Saran
Penulis menyarankan bawah pada saat melaksanakan praktikum sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan telah tersedia, dan harus lebih teliti, hati-hati pada saat menyampurkan berbagai macam larutan kimia dikarenakan ada beberapa larutan kimia yang kita gunakan yang berbahaya.

3.7    DAFTAR PUSTAKA









PRAKTIKUM IV
LIPIDA
4.1    TUJUAN PRAKTIKUM
-          Uji Peroksida
Untuk menghasilkan senyawa periksida asam-asam lemak dan minyak atau lemak yang mengandung lemak tak jenuh yang dapat di oksidasi oleh oksigen.

4.2    LANDASAN TEORI
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
4.2.1        Struktur Kimia Lemak
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogenn (H), Oksigen (O) dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N). Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus Karboksil (-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.


4.2.2        Pembagian lemak
berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga, yaitu:
1.      Leamak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin (wax) malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar), dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2.      Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak. Contoh lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan antara lipid dan dengan protein), Fosfolipid (gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin (yang merupakan gabungan antara lipid, fosfat dan kolin).
3.      Lemak Asli (Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2, yaitu:
·         Asam lemak Jenuh, bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega.
·         Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar. Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnyya minyak goreng.
4.2.3        Sumber Lemak
Berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
·         Lemak yang berasal daari tumbuhan (disebut lemak Nabati). Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, mentega, kedelai, dll.
·         Lemak yang berasal dari hewan (disebut lemak hewani). Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani  adalah daging, keju, susu, ikan segar, telur, dll.

4.2.4        Fungsi Lemak
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1kg berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak. Di dalam tubuh kita, lemak memppunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah:
·         Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
·         Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K.
·         Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
·         Sebagai penghasil energi tertingggi.
·         Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan. Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
·         Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
·         sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol).
·         Sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khususnya untuk kolesterol). Pembawa zat-zat makan esensial

4.2.5        Proses Pencernaan Lemak Dalam Tubuh
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak. Pencernaan lemak terjadi di dalam usus, karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum (usus dua belaas jari). Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak. Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas. Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal). Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas, serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus. Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil (jaringan lemak.Saar dibutuhkam, timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.

4.3    PROSEDUR KERJA
-          Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
-          Larutkan kira-kira 1 ml minyak olif di dalam 1 ml klorofrom.
-          Tambahkan 2 ml larutan asam asetat glasial dan satu tetes larutan KI 10%.
-          Aduk dengan baik dan biarkan selama 5 menit.

4.4    ALAT DAN BAHAN
4.4.1        Alat
-          Tabung reaksi
4.4.2        Bahan
-          Minyak olive
-          Minyak lemak tengik
-          Asam asetat glasial
-          Larutan KI 10%
-          Kloroform\

4.5    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5.1        Hasil Praktikum
Pada saat semua larutan dicampurkan, belum ditambahkan larutan KI 10%. Larutan tersebut berwarna putih dibawah dan kuning diatas, sedangkan pada saat ditambahkan larutan KI 10% larutan tersebut berubah warna menjadi kuning dibawah dan putih di atas.

4.5.2        Pembahasan
Uji positif dalam praktikum adalah terjadinya warna dibawah kuning dan diatas putih, dan padasaat praktikum emang mendapatkan uji positif, dikarenakan larutan putih itu adalah minyak dan yang kuning itu larutan kloroform, asam asetat dan larutan KI 10%. Dikarenakan senyawa peroksida adalah senyawa hasil dari oksidasi bersama oksigen.

4.6    KESIMPULAN DAN SARAN
4.6.1        Kesimpulan
Keimpulan yang dapat diambil adalah bahwa lemak atau lipida itu dapat dilakukan beberapa pengujian, salah satunya dengan uji peroksida. Senyawa peroksida adalah senyawa hasil dari oksidasi bersama oksigen.

4.6.2        Saran
Saranny adalah pada saat melakukan praktikum lebih teliti dalam mencampurkan larutan, baik dalam takaran dan pemilihan prosedur kerja. Dan alat dan bahan sebaiknya ditambah, dikarenakan ada beberapa bahan yang tidak ada dan beberapa alat yang sudah rusak.

4.7    DAFTAR PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html