Senin, 06 Agustus 2018

BUDIDAYA TANAMAN KAKTUS


TUGAS MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA
PERBANYAKAN TANAMAN KAKTUS (Opuntia ficus indica)






Disusun Oleh :
           
Faisal Ari Kusdinia               (NPM. 4122.1.15.11.0007)





AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Bojong seungit Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362 Jawa Barat, Telp. 022-7911214, 7912585 ; Fax. 0227912585
2018




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah STW, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Budidaya Tanaman Hortikultura, yang berjudul “Perbanyakan Tanaman Kaktus”. Dalam penyusunan makalah ini Penulis tidak lepas dari bimbingan dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura serta bantuan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan. karna itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat dijadikan sumber ilmu dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.









                                                                                    Tanjungsari, Mei 2018

                                                                                                Penulis


DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                            Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFATAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1  Latar Belakang................................................................................... 1
1.2  Tujuan................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 2
2.1  Pengertian Tanaman Kaktus............................................................... 2
2.2  Sejarah Singkat Tanaman Kaktus....................................................... 2
2.3  Taksonomi Tanaman Kaktus.............................................................. 3
2.4  Morfologi Tanaman Kaktus............................................................... 3
2.5  Syarat Tumbuh ..................................................................................  5
BAB III PERBANYAKAN TANAMAN KAKTUS.................................. 6
3.1  Jenis Perbanyakan Pada Tanaman Kaktus......................................... 6
3.1.1        Pengembangbiakan secara generatif....................................... 6
3.1.2        Pengembangbiakan secara vegetatif....................................... 6
3.2  Perbanyakan Secara Komersial.......................................................... 8
3.2.1        Pengolahan biji....................................................................... 8
3.2.2        Persiapan media tanam........................................................... 9
3.2.3        Persiapan benih kaktus........................................................... 9
3.2.4        Penyetekan tanaman kaktus................................................... 9
3.2.5        Pemindahan benih tanaman kaktus........................................ 10
3.2.6        Penyambungan tanaman kaktus............................................. 10
3.3  pemeliharaan Tanaman Kaktus...........................................................   11
BAB IV PENUTUP................................................................................ 12
4.1  Kesimpulan...................................................................................... 12
4.2  Saran................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... ii



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Tanaman hias sebagai salah satu produk pertanian merupakan salah satu tanaman rumahan yang mampu menambah keindahan, juga mampu menambah pendapatan jika dikelola dengan baik dan benar. Tanaman hias saat ini merupakan produk primadona khususnya bagi masyarakat perkotaan baik untuk hiasan rumahnya maupun untuk hadiah pada acara tertentu. Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan indah baik untuk dalam ruangan maupun untuk di luar ruangan. Tanaman hias tidak hanya memberikan unsur keindahan saja namun juga memberikan berbagai manfaat bagi pemelihara.
Salah satu jenis tanaman hias yang banyak digemari saat ini adalah tanaman kaktus. Tanaman kaktus biasa ditemukan di daerah – daerah kering terutama di daerah gurun. Namun, saat ini tanaman kaktus sudah tersebar di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Tanaman kaktus banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang bersifat rumahan maupun yang bersifat profit atau untuk dijual. Budidaya tanaman kaktus sangat mudah untuk dilaksanakan, tidak memerlukan lahan yang luas dan tanaman kaktus mudah untuk hidup.
Selain dari teknik budidaya tanaman kaktus yang mudah, perbanyakan tanaman kaktuspun demikian. Perbanyakan tanaman kaktus bisa dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman kaktus yang sedang ramai saat ini adalah perbanyakan secara sambung atau sering dikenal dengan istilah grafting. Selain secara sambung, perbanyakan tanaman kaktus bisa dengan biji, stek batang atau cabang dan anakan.

1.2    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa dapat mengetahui perbanyakan tanaman kaktus secara vegetatif alami maupun buatan, ataupun secara generatif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Tanaman Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air, Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Tumbuhan yang satu ini memiliki keistimewaan yakni Mampu tumbuh tanpa air dengan waktu yang cukup lama, sehingga kaktus bisa kita temukan pada daerah yang kering, seperti gurun. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Hal inilah yang menyebabkan Kaktus bisa bertahan hidup tanpa air dengan waktu yang cukup lama.

2.2    Sejarah Singkat Tanaman Kaktus (Cactaceae)
Kaktus berasal dari kata Yunani “kaktos” yang berarti tanaman berduri. Kemudian oleh Linneaus seorang botanikus, kaktus digolongkan ke dalam tumbuhan berduri atau Cactaceae. Konon tanaman kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun silam dengan bentuk yang tinggi, sekitar 60 juta tahun kemudian tanaman kaktus menjadi punah akibat tenggelamnya Benua Amerika oleh letusan gunung berapi. Setelah gunung berapi menghentikan kegiatan vulkaniknya, kaktus kembali tumbuh dengan vigor yang pendek seperti yang sering kita jumpai sekarang. Dengan demikian, dapat dikatakan telah mengalami evolusi, baik bentuk dan tempat hidupnya (Endah dkk, 2002). Menurut Arifin (2004) asal tanaman kaktus adalah Amerika terutama di kawasan Mexico, Texas, Arizona (AS), Argentina, Bolivia, Peru dan Brazil.

2.3       Taksonomi Tanaman Kaktus
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.
Klasifikasi kaktus berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom            : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi                  : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi            : Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Kelas                  : Dicotyleonae
Ordo                   : Cactales
Family                : Cactaceae
Subfamily           : Pereskiae, Rebutia, Notocactus, Mammillaria, dll
 Spesies               : Opuntia ficus indica, Mammillaria xantina, Echinocactus
                              grusonii,dll

2.4    Morfologi Tanaman Kaktus
Menurut Rukmana, 1998 Morfologi tanaman kaktus adalah sebagai berikut:
a.        Akar
Sistem perakaran tunggang, akar cabang, dan akar rambut. Ada pula akara yang bersifat epifit menempel pada batu karang atau pohon lain. Akar kaktus tahan terhadap kekeringan. Akar biasanya panjang untuk mencari dan memperlebar penyerapan air di dalam tanah.
b.      Batang
Batang mengandung banyak air (sukulen). Air disimpan dalam bentuk lender dan tidak mudah menguap. Kulit batang berwarna hijau, hijau kebiru-biruan, abu-abu kebiruan, dan berlapis lilin. Bentuk batang biasanya bulat, silindris, dan papak seperti tiang. Ukurannya bervariasi dari yang pendek sam[ai lebih dari 20 meter. Pada permukaan batang terdapat lekukan (areole) yang berbentuk cembung tempat melekatnya duri-duri.
c.       Daun
Tidak semua subfamily kaktus mempunyai daun. Seperti pada subfamily pereskiae yang memiliki daun tunggal, tangkai pendek, dan berukuran besar. Daun ini berfungsi sama dengan daun pada umumnya yaitu sebagai tempat fotosintesis. Namun, pada subfamily yang tidak mempunyai daun (opunteae dan cereae) proses fotosintesis dilakukan pada batang.
d.      Duri
Duri merupakan modifikasi dari daun yang dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Ukuran dan bentuk duri sangat bervariasi. Duri-duri ini yumbuh pada bagian areole. Jumlah duri pada setiap areole sekitar 5-15 buah duri.
e.      Bunga
Bunga kaktus berbentuk corong. Ukuran dan warna bervariasi tergantung jenisnya. Warna mahkota bunga bervariasi, kuning merah, rose, violet muda, dan sebagainya. Bunga kaktus mekar pada siang hari, namun pada malam hari masih menebarkan aroma khas panili. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pembungaan. Jenis kaktus yang mudah berbunga adalah opuntia dan cereus.
f.        Buah
Buah kaktus berbentuk bulat atau lonjong dan berdaging tebal. Letak buah bergerombol di atas ujung batang. Tiap butir buah ditututpi oleh duri-duri yang tajam. Produktivitas buah kaktus sekitar 100 – 200 buah per tanaman. Kaktus yang sering berbuah adalah jenis opuntia dan disebut sebagai buah tuna.
g.       Biji
Bentuk biji bulat kecil, berkulit tipis sampai tebal, dank eras. Biji memiliki permukaan kulit yang mengkilap dan berwarna coklat kehitam-hitaman.

2.5    Syarat Tumbuh
a.      Iklim
Tanaman kaktus dapat tumbuh di daerah yang iklimnya berbeda-beda, terutama di daerah USA Selatan, Brazilia, curah hujannya minim terutama di daerah padang pasir maupun daerah rumput (savana). Udaranya sangat terik, matahari memancar sepanjang hari. Anginnya pun rata-rata deras (Rismunandar, 1990).
b.      Jenis Tanah
Daerah kaktus yang paling luas adalah tanah padang pasir yang kering, sangat panas, hujan ala kadarnya, pada malam hari sangat dingin dan anginnya sangat kencang. Padang pasir pada hakekatnya mengandung zat-zat mineral yang diperlukan tanaman kaktus kecuali air (Rukmana dkk, 1998).
c.       Ketinggian Tempat
Menurut  Leo, Y dan Budiana (2005), syarat tumbuh tanaman kaktus antara lain : berada pada ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C. Untuk perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C.
d.      Intensitas Cahaya
Kaktus dapat hidup di dataran rendah bersuhu panas, tetapi menyebabkan warna batang cenderung lebih kusam. Kelembaban udara (rH) yang ideal untuk kaktus berkisar antara 30% sampai 90%. Curah hujan rendahnya yaitu 60 mm/bulan. Intensitas penyinaran 50-80%  (Leo, Y dan Budiana, 2005).


BAB III
PERBANYAKAN TANAMAN KAKTUS

3.1    Jenis Perbanyakan Pada Tanaman Kaktus
3.1.1    Pengembangbiakan secara generatif
Pengembangbiakan kaktus secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya. Biji kaktus bisa diperoleh dari tanaman kaktus yang telah kita miliki atau mambelinya.  Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.

3.1.2   Pengembangbiakan secara vegetatif
Pengembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan melalui stek batang, memisahkan anakan dan menyambung.
A.    Stek Batang
Cara  ini paling praktis dan lebih sering dilakukan. Jenis kaktus yang dapat distek batang atau cabangnya adalah kaktus yang memiliki percabangan dan anakan yang cukup banyak. Permasalahan yang sering muncul pada teknik ini tidak munculnnya akar dan terjadi pembusukan, pembusukan terjadi karena batang atau cabang baru yang baru dipotong langsung ditanam.
Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi bibit setek baru.
B.    Anakan
Caranya dengan mengambil anakan atau tunas yang tumbuh di sekitar tanaman kaktus induk. Cara ini akan menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat sama persis dengan induknya.
C.    Penyambungan (Grafting)
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari dua kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.
Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel sempurna
Penyambungan pada dasarnya menggabungkan dua jenis kaktus atau lebih untuk memperoleh tanaman baru yang unik atau langka. Dalam penyambungan diperlukan batang bawah (understeam) dan batang atas (entres).
Penyambungan ada 4 yaitu sambung rata, sambung celah, sambung samping dan sambung tusuk. Penyambungan yang sering dilakukan yaitu sambung rata. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Cara menyambung/grafting:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHdJDUxiphCJUAMky4LAxPu4MIdnKXJE6VS-ZfO7bQt0nAogdaVpknsJT1IantsWx-ORF5lvE0jxDrnos5RKCGiDJ3bp4SiCfMpFuc3EdZPKfpJsL-YvPPwx995P36nmAswdMScuomDoc/s400/grafting+kaktus.jpg
gambar cara menyambung kaktus
·         Ambil kaktus yang banyak anaknya
·         Pilih anakan yang cukup besar
·         Potong bagian bawah dengan pisau tajam dan bersih
·         Pilih untuk batang bawah yang sesuai jenisnya artinya kaktus tempel di jenis kaktus Potong bagian atasnya horizontal
·         Tempel lalu ikat dengan karet, lepas karetnya setelah 5 hari

3.2    Perbanyakan Kaktus Secara Komersial
Cara memperbanyak kaktus yakni dapat berkembangbiak dengan biji atau reproduksi generatif pada tumbuhan diperbanyak dengan berbagai cara vegetatif. Banyak orang melakukan denga memperbanyak biji untuk organ penyusun sistem reproduksi. Hal ini memang dinilai cukup rumit. Namun hingga saat ini cara ini masih banyak dilakukan. Kaktus merupakan tanaman yang banyak ditemukan di padang pasir.
Hal ini karena kaktus memiliki daya adaptasi yang baik di tempat dengan air yang kekurangan. Kekeringan tersebut yang membuat kaktus mengalami perubahan pada morfologi daun kaktus menjadi duri. Duri kaktus berguna untuk melindungi tubuh tumbuhan ini dari predator. Daun yang mengalami modifikasi juga berguna untuk mengurangi penguapan.

3.2.1    Pengolahan Biji
Pada biji pertama yang terdapat pada kaktus harus dilakukan pengeringan. Kaktus tersebut kemudian akan direndam di dalam air. Biji pada kaktus harus direndam dengan menggunakan air bersuhu hangat. Pada biji tersebut kemudian akan dapat dilakukan penyebaran pada saat  media semai yang telah disiapkan. Karakteristik biji pada kaktus ini termasuk ke dalam kelompok dengan biji yang yang cukup sulit untuk memecah dormansi. Hal ini yang mengharuskan ada perlakuan khusus.
Banyak yang dapat dilakukan untuk memecah dormansi. Memecah dormansi adalah memecah masa penundaan biji untuk berkecambah karena lingkungan yang belum mendukung. Perendaman dengan air hangat berguna untuk meningkatkan suhu dari biji sehingga dapat memecah masa dorman. Biji yang telah dilakukan pemilihan dan dilakukan perendaman kemudian disemai. Penyemaian dilakukan dengan komposisi media yang sama. Kelainan pada sistem reproduksi banyak terjadi pada organisme.
3.2.2   Penyiapan Media Tanam
Media yang digunakan biasanya menggunakan pasir dengan tekstur yang halus. Pada media juga biasanya dimasukan bahan berupa batu bata yang akan ditumbuh dengan halus. Tanah kompos juga akan dimasukan sebagai nutrisi untuk kaktus. Media harus disiapkan dengan baik untuk menjang pertumbuhan dan perkembangan kaktus. Komposisi tersebut untuk menyesuaikan dengan karakteristik media yang asli pada kaktus dimana tumbuh pada lahan yang kering dan mengandung sedikit air. Kaktus dengan kondisi demikian akan memiliki kondisi media yang sama dengan habitat asli sehingga kaktus dapat berkembangan dengan reproduksi vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan. 

3.2.3   Penyiapan Bibit Kaktus
Setelah dilakukan peyiapan media dengan menggunakan batu bata tumbuk dan tanah kompos sebagai nutrisi. Pada tumbuhan kaktus dengan umur setahun akan memiliki panjang tanaman 4 hingga 5 cm. Tumbuhan kaktus tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke dalam media tanam yang lain. Kaktus yang dipilh dapat erasl dari berbagai macam varietas dan beragam jenis tergantung kepada kebutuhan.
Jika hendak melakukan budidaya untuk kepentingan berdagang, sebaiknya dilakukan pemiliki varietas dan jenis yang memiliki harga jual yang tinggi, selain itu harus mengetahui tentang permintaan pasar akan jenis atau varietas kaktus yang ditanam. Para peminat yang akan melakukan budidaya juga sebaiknya mencari tahu informasi tentang jenis maupun varietas yang ada. Hal ini sangat penting karena setiap jenis kaktus terkadang memiliki cara perawatan yang berbeda begitu pula pada alat reproduk si pria.

3.2.4   Penyetekkan Tanaman Kaktus
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit kaktu dianaranya adalah yang paling mudah dengan memperbanyak kaktus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara stek batang. Penyetekkan harus dilakukan dengan benar. Jika terjadi kegagalan akan beresiko kaktus enggan tumbuh dan kemudian mengalami kematian. Pada saat melakukan stek memang dinilai resiko kegagalan untuk tumbuh sangat kecil.
Pemilihan tumbuhan batang kaktus sebaiknya dipilih pada usia yang tidak terlalu tua maupun usia yang tidak terlalu muda. Cara pemotongan yakni dengan menggunakan pisau yang tajam kemudian dipotong dengan ukuran 6 cm. Potongan tersebut kemudian didiamkan selama 7 hingga 10 hari di tempat yang suhunya sejuk. Hal ini untuk menjaga kelembaban kaktus. Meski tidak membutuhkan air yang banyak namun tetap membutuhkan air.

3.2.5   Pemindahan Benih Tanaman Kaktus
Pada bagian batang yang telah mengalami luka kemudian pada permukaannya akan mengering. Proses ini akan membuat bibit kemudian siap untuk dipindahkan dan siap untuk ditanama di media tanam. Hal yang perlu diperhatikan adalah yakni pada jenis kaktus tertentu baik yang memiliki bentuk bulat maupun beruas sebaiknya dilakukan pemotongan dengan tepat pada bagian ruas tersebut. 
Hal yang harus dihindari adalah adanya potongan pada bekas pemotongan sehingga tanaman induk pada umumnya akan tumbuh tunas yang baru. Tunas tersebut akan siap untuk menjadi bibit kembali pada stek baru. Hal ini yang menyebabkan tanaman kaktus mudah untuk distek kembali. Perbanyakan kaktus ini sangat mudah dilakukan meski oleh pemula.

3.2.6   Penyambungan Tanaman Kaktus
Para peminat budidaya kaktus banyak yang melakukan penyambungan sebagai langkah untuk modifikasi. Pada proses penyambungan ini disebut dengan grafting dan hingga saat ini semakin banyak diminati. Teknik ini memiliki kelebihan dimana akan memperoleh bibit yang akan tumbuh menjadi  tanaman baru. Pada teknik grifting ini juga akan menciptakan atau menghasilkan dua jenis tanaman yakni dua tanaman kaktus yang berbeda induk namun bersatu dengan menjadi individu yang cantik penampilannya. 
Pada batang yang berada di bagian bawah misalnya dari jenis yang berbeda dengan batang pada bagian atasnya. Batang untuk bagian bawah disiapkan misanya species Cereus spachianus atau Opuntia ficus. Hal yang harus diperhatikan pada tanaman di batang bawah adalah memiliki sifat kuat perakarannya. Pada proses sambung pada kaktus juga harus cepat dilakukan sebelum adanya bagian bekas potongan yang mengering. Hal itu karena  agar kaktus menempel dengan sempurna

3.3    Perawatan Tanaman Kaktus
Untuk bisa melakukan perawatan dengan benar, pastikan anda memangkas tanaman ini apabila tumbuhnya terlalu panjang. Jangan lupa juga untuk melindungi tanaman ini dari serangan hama, terutama hama cendawan yang berjenis kutu wol, tungau dan keong tanah. Cara pencegahan dari serangan hama juga bisa anda lakukan dengan cara menyemprotkan pestisida pada tanaman kaktus ini. Bakterisida juga harus diberikan secara berkala.
Meskipun bisa hidup di tempat yang kekurangan air, anda masih wajib untuk memelihara tanaman ini dengan memberinya air. Penyiramannya tidak perlu dilakukan terlalu sering. Anda bisa menyiram tanaman yang satu ini selama 3 minggu sekali atau paling lama 1 bulan sekali. Sebelumnya raba dulu media tanamnya. Jika dirasa sudah kering, segeralah memberikan air pada tanaman ini.












BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah teknik perbanyakan tanaman kaktus bisa secara vegertatif maupun generatif. Perbanyakan secara generatif bisa dengan menggunakan biji. Perbanyakan tanaman secara vegetatif bisa dengan stek tunas ataupun batang, serta secara penyambungan atau grafting. Perbanyakan secara penyambungan sedang banyak dilakukan karena hasil dari perbanyakan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perawatan tanaman kaktus, penyiraman, pengendalian hama penyakit, penyiangan serta pemupukan.

4.2    Saran
Saran yang dapat diambil adalah untuk proses perbanyakan tanaman kaktus harus melalui prosedur yang ada terutama perbanyakan secara vegetatif buatan (grafting).




  

DAFTAR PUSTAKA


Arifin. 2004. Tanaman Hias Tampil Prima. Penebar Swadaya. Jakarta.

Endah, dkk. 2002. Mempercantik Kaktus dan Meningkatkan Nilai Jualnya. Agromedia Pusaka. Jakarta.

Leo, Y dan Budiana. 2005. Kaktus Cantik dan Unik. Penebar Swadaya. Jakarta

Rismunanadar. 1990. Bertanam Kaktus. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana dkk. 1998. Kaktus. Kanisius. Yogyakarta.