TUGAS
MAKALAH
BUDIDAYA
TANAMAN HORTIKULTURA
PERBANYAKAN
TANAMAN KAKTUS (Opuntia ficus indica)
Disusun Oleh :
Faisal Ari Kusdinia (NPM.
4122.1.15.11.0007)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Bojong
seungit Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362 Jawa
Barat, Telp. 022-7911214, 7912585 ; Fax. 0227912585
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah STW, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Budidaya Tanaman Hortikultura,
yang berjudul “Perbanyakan Tanaman Kaktus”. Dalam penyusunan makalah ini
Penulis tidak lepas dari bimbingan dosen mata kuliah Budidaya Tanaman
Hortikultura serta bantuan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
kemampuan. karna itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat dijadikan sumber ilmu dan
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Tanjungsari,
Mei 2018
Penulis
DAFTAR
PUSTAKA
Halaman
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFATAR
ISI..............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................
1
1.1 Latar
Belakang...................................................................................
1
1.2 Tujuan.................................................................................................
1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
2
2.1 Pengertian
Tanaman Kaktus...............................................................
2
2.2 Sejarah
Singkat Tanaman Kaktus.......................................................
2
2.3 Taksonomi
Tanaman Kaktus..............................................................
3
2.4 Morfologi
Tanaman Kaktus...............................................................
3
2.5 Syarat
Tumbuh .................................................................................. 5
BAB
III PERBANYAKAN TANAMAN KAKTUS..................................
6
3.1 Jenis
Perbanyakan Pada Tanaman Kaktus.........................................
6
3.1.1
Pengembangbiakan secara generatif.......................................
6
3.1.2
Pengembangbiakan secara vegetatif.......................................
6
3.2 Perbanyakan
Secara Komersial..........................................................
8
3.2.1
Pengolahan biji.......................................................................
8
3.2.2
Persiapan media tanam...........................................................
9
3.2.3
Persiapan benih kaktus...........................................................
9
3.2.4
Penyetekan tanaman kaktus...................................................
9
3.2.5
Pemindahan benih tanaman kaktus........................................
10
3.2.6
Penyambungan tanaman kaktus.............................................
10
3.3 pemeliharaan
Tanaman Kaktus........................................................... 11
BAB IV PENUTUP................................................................................
12
4.1 Kesimpulan......................................................................................
12
4.2 Saran................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tanaman hias sebagai salah satu produk pertanian
merupakan salah satu tanaman rumahan yang mampu menambah keindahan, juga mampu
menambah pendapatan jika dikelola dengan baik dan benar. Tanaman hias saat ini
merupakan produk primadona khususnya bagi masyarakat perkotaan baik untuk
hiasan rumahnya maupun untuk hadiah pada acara tertentu. Tanaman hias umumnya
sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan indah baik untuk dalam
ruangan maupun untuk di luar ruangan. Tanaman hias tidak hanya memberikan unsur
keindahan saja namun juga memberikan berbagai manfaat bagi pemelihara.
Salah satu jenis tanaman hias yang banyak digemari saat ini adalah tanaman kaktus. Tanaman kaktus biasa ditemukan di
daerah – daerah kering terutama di daerah gurun. Namun, saat ini tanaman kaktus
sudah tersebar di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Tanaman kaktus banyak
dibudidayakan sebagai tanaman hias yang bersifat rumahan maupun yang bersifat
profit atau untuk dijual. Budidaya tanaman kaktus sangat mudah untuk
dilaksanakan, tidak memerlukan lahan yang luas dan tanaman kaktus mudah untuk
hidup.
Selain dari teknik budidaya tanaman kaktus yang mudah,
perbanyakan tanaman kaktuspun demikian. Perbanyakan tanaman kaktus bisa
dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Perbanyakan vegetatif buatan pada
tanaman kaktus yang sedang ramai saat ini adalah perbanyakan secara sambung
atau sering dikenal dengan istilah grafting.
Selain secara sambung, perbanyakan tanaman kaktus bisa dengan biji, stek batang
atau cabang dan anakan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya
mahasiswa dapat mengetahui perbanyakan tanaman kaktus secara vegetatif alami
maupun buatan, ataupun secara generatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Tanaman Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan
berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air,
Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk
kaktus adalah kakti.
Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan
air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.
Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air.
Tumbuhan yang satu ini memiliki keistimewaan yakni Mampu
tumbuh tanpa air dengan waktu yang cukup lama, sehingga kaktus bisa kita
temukan pada daerah yang kering, seperti gurun. Kaktus
memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air
dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus
juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi
penguapan air lewat daun. Hal inilah yang menyebabkan Kaktus bisa bertahan
hidup tanpa air dengan waktu yang cukup lama.
2.2 Sejarah
Singkat Tanaman Kaktus (Cactaceae)
Kaktus berasal
dari kata Yunani “kaktos” yang berarti tanaman berduri. Kemudian oleh Linneaus
seorang botanikus, kaktus digolongkan ke dalam tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Konon tanaman kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun silam dengan
bentuk yang tinggi, sekitar 60 juta tahun kemudian tanaman kaktus menjadi punah
akibat tenggelamnya Benua Amerika oleh letusan gunung berapi. Setelah gunung
berapi menghentikan kegiatan vulkaniknya, kaktus kembali tumbuh dengan vigor
yang pendek seperti yang sering kita jumpai sekarang. Dengan demikian, dapat
dikatakan telah mengalami evolusi, baik bentuk dan tempat hidupnya (Endah dkk,
2002). Menurut Arifin (2004) asal tanaman kaktus adalah Amerika terutama di
kawasan Mexico, Texas, Arizona (AS), Argentina, Bolivia, Peru dan Brazil.
2.3 Taksonomi Tanaman Kaktus
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena
mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung
volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan
di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan
ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan
siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies
dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut
merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai
bunga.
Klasifikasi kaktus berdasarkan kedudukannya dalam
taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi :
Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi :
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Kelas :
Dicotyleonae
Ordo :
Cactales
Family :
Cactaceae
Subfamily :
Pereskiae, Rebutia, Notocactus, Mammillaria, dll
Spesies : Opuntia
ficus indica, Mammillaria xantina, Echinocactus
grusonii,dll
2.4 Morfologi Tanaman Kaktus
Menurut Rukmana, 1998 Morfologi tanaman kaktus adalah
sebagai berikut:
a. Akar
Sistem
perakaran tunggang, akar cabang, dan akar rambut. Ada pula akara yang bersifat
epifit menempel pada batu karang atau pohon lain. Akar kaktus tahan terhadap
kekeringan. Akar biasanya panjang untuk mencari dan memperlebar penyerapan air
di dalam tanah.
b. Batang
Batang
mengandung banyak air (sukulen). Air disimpan dalam bentuk lender dan tidak
mudah menguap. Kulit batang berwarna hijau, hijau kebiru-biruan, abu-abu
kebiruan, dan berlapis lilin. Bentuk batang biasanya bulat, silindris, dan
papak seperti tiang. Ukurannya bervariasi dari yang pendek sam[ai lebih dari 20
meter. Pada permukaan batang terdapat lekukan (areole) yang berbentuk cembung
tempat melekatnya duri-duri.
c. Daun
Tidak
semua subfamily kaktus mempunyai daun. Seperti pada subfamily pereskiae yang
memiliki daun tunggal, tangkai pendek, dan berukuran besar. Daun ini berfungsi
sama dengan daun pada umumnya yaitu sebagai tempat fotosintesis. Namun, pada
subfamily yang tidak mempunyai daun (opunteae dan cereae) proses fotosintesis
dilakukan pada batang.
d. Duri
Duri
merupakan modifikasi dari daun yang dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap
herbivora. Ukuran dan bentuk duri sangat bervariasi. Duri-duri ini yumbuh pada
bagian areole. Jumlah duri pada setiap areole sekitar 5-15 buah duri.
e. Bunga
Bunga
kaktus berbentuk corong. Ukuran dan warna bervariasi tergantung jenisnya. Warna
mahkota bunga bervariasi, kuning merah, rose, violet muda, dan sebagainya.
Bunga kaktus mekar pada siang hari, namun pada malam hari masih menebarkan aroma
khas panili. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pembungaan. Jenis
kaktus yang mudah berbunga adalah opuntia dan cereus.
f.
Buah
Buah
kaktus berbentuk bulat atau lonjong dan berdaging tebal. Letak buah bergerombol
di atas ujung batang. Tiap butir buah ditututpi oleh duri-duri yang tajam.
Produktivitas buah kaktus sekitar 100 – 200 buah per tanaman. Kaktus yang
sering berbuah adalah jenis opuntia dan disebut sebagai buah tuna.
g. Biji
Bentuk
biji bulat kecil, berkulit tipis sampai tebal, dank eras. Biji memiliki
permukaan kulit yang mengkilap dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
2.5 Syarat Tumbuh
a. Iklim
Tanaman kaktus dapat tumbuh di daerah
yang iklimnya berbeda-beda, terutama di daerah USA Selatan, Brazilia, curah
hujannya minim terutama di daerah padang pasir maupun daerah rumput (savana).
Udaranya sangat terik, matahari memancar sepanjang hari. Anginnya pun rata-rata
deras (Rismunandar, 1990).
b. Jenis Tanah
Daerah kaktus yang paling luas adalah
tanah padang pasir yang kering, sangat panas, hujan ala kadarnya, pada malam
hari sangat dingin dan anginnya sangat kencang. Padang pasir pada hakekatnya
mengandung zat-zat mineral yang diperlukan tanaman kaktus kecuali air (Rukmana
dkk, 1998).
c. Ketinggian
Tempat
Menurut Leo, Y dan
Budiana (2005), syarat tumbuh tanaman kaktus
antara lain : berada pada ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C.
Untuk perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C.
d. Intensitas Cahaya
Kaktus dapat
hidup di dataran rendah bersuhu panas, tetapi menyebabkan warna batang
cenderung lebih kusam. Kelembaban udara (rH) yang ideal untuk kaktus berkisar
antara 30% sampai 90%. Curah hujan rendahnya yaitu 60 mm/bulan. Intensitas
penyinaran 50-80% (Leo, Y dan
Budiana, 2005).
BAB III
PERBANYAKAN TANAMAN KAKTUS
3.1
Jenis Perbanyakan Pada Tanaman
Kaktus
3.1.1
Pengembangbiakan secara generatif
Pengembangbiakan kaktus secara generatif
dilakukan dengan menanam bijinya. Biji kaktus bisa diperoleh dari tanaman
kaktus yang telah kita miliki atau mambelinya. Kaktus bisa
dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji.
Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus
harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai
yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah
kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa
dipindahkan ke media tanam.
3.1.2
Pengembangbiakan secara vegetatif
Pengembangbiakan
secara vegetatif dapat dilakukan melalui stek batang, memisahkan anakan
dan menyambung.
A. Stek Batang
Cara ini paling praktis dan lebih
sering dilakukan. Jenis kaktus yang dapat distek batang atau cabangnya adalah
kaktus yang memiliki percabangan dan anakan yang cukup banyak. Permasalahan
yang sering muncul pada teknik ini tidak munculnnya akar dan terjadi
pembusukan, pembusukan terjadi karena batang atau cabang baru yang baru
dipotong langsung ditanam.
Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika
dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya.
Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam
sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering.
Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk
jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada
bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas
baru yang siap menjadi bibit setek baru.
B. Anakan
Caranya
dengan mengambil anakan atau tunas yang tumbuh di sekitar tanaman kaktus induk.
Cara ini akan menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat sama persis dengan
induknya.
C. Penyambungan (Grafting)
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai
kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua
jenis tanaman dari dua kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.
Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau
opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung
kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel
sempurna
Penyambungan
pada dasarnya menggabungkan dua jenis kaktus atau lebih untuk memperoleh
tanaman baru yang unik atau langka. Dalam penyambungan diperlukan batang bawah
(understeam) dan batang atas (entres).
Penyambungan
ada 4 yaitu sambung rata, sambung celah, sambung samping dan sambung tusuk. Penyambungan
yang sering dilakukan yaitu sambung rata. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Cara menyambung/grafting:
·
Ambil kaktus yang banyak anaknya
·
Pilih
anakan yang cukup besar
·
Potong bagian bawah dengan pisau tajam
dan bersih
·
Pilih untuk batang bawah yang sesuai jenisnya
artinya kaktus tempel di jenis kaktus Potong bagian atasnya horizontal
·
Tempel lalu ikat dengan karet, lepas
karetnya setelah 5 hari
3.2
Perbanyakan Kaktus Secara Komersial
Cara
memperbanyak kaktus yakni dapat berkembangbiak dengan biji atau reproduksi generatif pada tumbuhan diperbanyak
dengan berbagai cara vegetatif. Banyak orang melakukan denga memperbanyak biji
untuk organ penyusun sistem reproduksi. Hal ini memang dinilai cukup rumit.
Namun hingga saat ini cara ini masih banyak dilakukan. Kaktus merupakan tanaman
yang banyak ditemukan di padang pasir.
Hal ini karena
kaktus memiliki daya adaptasi yang baik di tempat dengan air yang kekurangan.
Kekeringan tersebut yang membuat kaktus mengalami perubahan pada morfologi daun
kaktus menjadi duri. Duri kaktus berguna untuk melindungi tubuh tumbuhan ini
dari predator. Daun yang mengalami modifikasi juga berguna untuk mengurangi
penguapan.
3.2.1
Pengolahan Biji
Pada biji
pertama yang terdapat pada kaktus harus dilakukan pengeringan. Kaktus tersebut
kemudian akan direndam di dalam air. Biji pada kaktus harus direndam dengan
menggunakan air bersuhu hangat. Pada biji tersebut kemudian akan dapat
dilakukan penyebaran pada saat media semai yang telah disiapkan.
Karakteristik biji pada kaktus ini termasuk ke dalam kelompok dengan biji yang
yang cukup sulit untuk memecah dormansi. Hal ini yang mengharuskan ada
perlakuan khusus.
Banyak yang
dapat dilakukan untuk memecah dormansi. Memecah dormansi adalah memecah masa
penundaan biji untuk berkecambah karena lingkungan yang belum mendukung.
Perendaman dengan air hangat berguna untuk meningkatkan suhu dari biji sehingga
dapat memecah masa dorman. Biji yang telah dilakukan pemilihan dan dilakukan
perendaman kemudian disemai. Penyemaian dilakukan dengan komposisi media yang
sama. Kelainan pada sistem reproduksi banyak terjadi pada organisme.
3.2.2 Penyiapan Media
Tanam
Media yang
digunakan biasanya menggunakan pasir dengan tekstur yang halus. Pada media juga
biasanya dimasukan bahan berupa batu bata yang akan ditumbuh dengan halus.
Tanah kompos juga akan dimasukan sebagai nutrisi untuk kaktus. Media harus
disiapkan dengan baik untuk menjang pertumbuhan dan perkembangan kaktus.
Komposisi tersebut untuk menyesuaikan dengan karakteristik media yang asli pada
kaktus dimana tumbuh pada lahan yang kering dan mengandung sedikit air. Kaktus
dengan kondisi demikian akan memiliki kondisi media yang sama dengan habitat
asli sehingga kaktus dapat berkembangan dengan reproduksi vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan.
3.2.3 Penyiapan Bibit
Kaktus
Setelah
dilakukan peyiapan media dengan menggunakan batu bata tumbuk dan tanah kompos
sebagai nutrisi. Pada tumbuhan kaktus dengan umur setahun akan memiliki panjang
tanaman 4 hingga 5 cm. Tumbuhan kaktus tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke
dalam media tanam yang lain. Kaktus yang dipilh dapat erasl dari berbagai
macam varietas dan beragam jenis tergantung kepada kebutuhan.
Jika hendak
melakukan budidaya untuk kepentingan berdagang, sebaiknya dilakukan pemiliki
varietas dan jenis yang memiliki harga jual yang tinggi, selain itu harus
mengetahui tentang permintaan pasar akan jenis atau varietas kaktus yang
ditanam. Para peminat yang akan melakukan budidaya juga sebaiknya mencari tahu
informasi tentang jenis maupun varietas yang ada. Hal ini sangat penting karena
setiap jenis kaktus terkadang memiliki cara perawatan yang berbeda begitu pula
pada alat reproduk si pria.
3.2.4 Penyetekkan
Tanaman Kaktus
Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit kaktu dianaranya adalah yang paling
mudah dengan memperbanyak kaktus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Penyetekkan harus dilakukan dengan benar. Jika terjadi kegagalan akan beresiko
kaktus enggan tumbuh dan kemudian mengalami kematian. Pada saat melakukan stek
memang dinilai resiko kegagalan untuk tumbuh sangat kecil.
Pemilihan
tumbuhan batang kaktus sebaiknya dipilih pada usia yang tidak terlalu tua
maupun usia yang tidak terlalu muda. Cara pemotongan yakni dengan menggunakan
pisau yang tajam kemudian dipotong dengan ukuran 6 cm. Potongan tersebut
kemudian didiamkan selama 7 hingga 10 hari di tempat yang suhunya sejuk. Hal
ini untuk menjaga kelembaban kaktus. Meski tidak membutuhkan air yang banyak
namun tetap membutuhkan air.
3.2.5 Pemindahan
Benih Tanaman Kaktus
Pada bagian
batang yang telah mengalami luka kemudian pada permukaannya akan mengering.
Proses ini akan membuat bibit kemudian siap untuk dipindahkan dan siap untuk
ditanama di media tanam. Hal yang perlu diperhatikan adalah yakni pada jenis
kaktus tertentu baik yang memiliki bentuk bulat maupun beruas sebaiknya
dilakukan pemotongan dengan tepat pada bagian ruas tersebut.
Hal yang harus
dihindari adalah adanya potongan pada bekas pemotongan sehingga tanaman induk
pada umumnya akan tumbuh tunas yang baru. Tunas tersebut akan siap untuk
menjadi bibit kembali pada stek baru. Hal ini yang menyebabkan tanaman kaktus
mudah untuk distek kembali. Perbanyakan kaktus ini sangat mudah dilakukan meski
oleh pemula.
3.2.6 Penyambungan
Tanaman Kaktus
Para peminat
budidaya kaktus banyak yang melakukan penyambungan sebagai langkah untuk
modifikasi. Pada proses penyambungan ini disebut dengan grafting dan hingga
saat ini semakin banyak diminati. Teknik ini memiliki kelebihan dimana akan
memperoleh bibit yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Pada teknik
grifting ini juga akan menciptakan atau menghasilkan dua jenis tanaman yakni
dua tanaman kaktus yang berbeda induk namun bersatu dengan menjadi individu
yang cantik penampilannya.
Pada batang
yang berada di bagian bawah misalnya dari jenis yang berbeda dengan batang pada
bagian atasnya. Batang untuk bagian bawah disiapkan misanya species Cereus
spachianus atau Opuntia ficus. Hal yang harus diperhatikan pada
tanaman di batang bawah adalah memiliki sifat kuat perakarannya. Pada proses
sambung pada kaktus juga harus cepat dilakukan sebelum adanya bagian bekas
potongan yang mengering. Hal itu karena agar kaktus menempel dengan
sempurna
3.3
Perawatan Tanaman Kaktus
Untuk bisa melakukan perawatan dengan benar,
pastikan anda memangkas tanaman ini apabila tumbuhnya terlalu panjang. Jangan
lupa juga untuk melindungi tanaman ini dari serangan hama, terutama hama
cendawan yang berjenis kutu wol, tungau dan keong tanah. Cara pencegahan dari
serangan hama juga bisa anda lakukan dengan cara menyemprotkan pestisida pada
tanaman kaktus ini. Bakterisida juga harus diberikan secara berkala.
Meskipun bisa hidup di tempat yang kekurangan air, anda
masih wajib untuk memelihara tanaman ini dengan memberinya air.
Penyiramannya tidak perlu dilakukan terlalu sering. Anda bisa menyiram tanaman
yang satu ini selama 3 minggu sekali atau paling lama 1 bulan sekali.
Sebelumnya raba dulu media tanamnya. Jika dirasa sudah kering, segeralah
memberikan air pada tanaman ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah
teknik perbanyakan tanaman kaktus bisa secara vegertatif maupun generatif.
Perbanyakan secara generatif bisa dengan menggunakan biji. Perbanyakan tanaman
secara vegetatif bisa dengan stek tunas ataupun batang, serta secara
penyambungan atau grafting.
Perbanyakan secara penyambungan sedang banyak dilakukan karena hasil dari
perbanyakan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perawatan tanaman kaktus,
penyiraman, pengendalian hama penyakit, penyiangan serta pemupukan.
4.2
Saran
Saran yang dapat diambil adalah untuk proses
perbanyakan tanaman kaktus harus melalui prosedur yang ada terutama perbanyakan
secara vegetatif buatan (grafting).
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2004. Tanaman Hias Tampil Prima. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Endah, dkk. 2002. Mempercantik
Kaktus dan Meningkatkan Nilai Jualnya. Agromedia Pusaka. Jakarta.
Leo, Y dan Budiana. 2005. Kaktus
Cantik dan Unik. Penebar Swadaya. Jakarta
Rismunanadar.
1990. Bertanam Kaktus. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rukmana
dkk. 1998. Kaktus. Kanisius. Yogyakarta.